Jumat, 14 November 2014

Sekilas Juni ke November

Whuaaa sudah berapa bulan ini sejak curhat terakhir disini...hahaha
Padahal dari liburan summer kemaren sudah ada niat untuk berkicau ria di sini lagi, tapi  karena pas summer sibuk main dan jalan2 dan setelah itu mulai kuliah lagi dengan kesibukannya yang ga ada ampun. Semester kedua ini, lebih kerasa beratnya dari semester pertama. Mata kuliah yang diambil pun bertambah dan saya dengan PD nya ambil satu matkul yang berbau psychology dengan Prof yang sangat strict. Sebenarnya saya ingin menantang diri sendiri mengambil kuliah ini. Salah satu tugas mingguan wajib dari matkul ini adalah menulis kritik essay dari sebuah jurnal yang tujuan akhirnya agar mahasiswa terbiasa berpikir kritis. Saya sangat sangat kurang di bidang ini, oleh karena itu saya tantang diri untuk ambil matkul ini walaupun senior melarang karena prof nya termasuk yang strict. Okey, bagi saya yang tidak biasa berteman mesra dengan jurnal, tugas ini terasa sangat berat. Belum memahami teori nya, memahami jurnal secara keseluruhan dan yang tidak kalah penting adalah statistiknya. Butuh waktu lebih dari 4 jam bagi saya untuk memahami jurnal tersebut. Paham akan jurnal dan setelah itu berpikir lagi untuk membuat kritik essay nya. Kritik essay yang pertama hasilnya sangat tidak memuaskan. Setiap kritik essay prof memberikan feedback dan score. Kritik yang kedua masih jelek dan saya mulai tidak percaya diri dengan matkul ini...
Kritik yang ketiga mulai prof memberikan feedback positif, saat itu lah semangat saya tumbuh. Ya memang tidak ada yang instan semuanya butuh proses dan perjuagan. Matkul yang lain alhamdulillah bisa saya jalani dengan maksimal. Dan itu sekilas cerita kuliah semester ini.

Mundur ke bulan Juli
Saat itu saya bertekad untuk tidak mudik lebaran ke Indonesia, Saya jalani Ramadhan disini seorang diri karena Mba tizzy mudik. Awalnya berasa sepi, tetapi lama kelamaan terbiasa dan saya juga sering ketempat ana atau ke Mesjid Itaewon untuk berbuka dan sekalian tarawiah. Les korea di Itaewon pun tetap lanjut, dengan keiko neechan pun tetap rajin jalan2 walaupun dia kasihan melihat saya ga makan dan minum apalagi itu summer. :D
Malam takbiran saya putar takbiran dari youtube, heuuu dan ini bikin mellow sendiri~~~
Sholat Ied di mesjid Itaewon bareng teh dede dan Mas Benni, setelah itu kita makan di sekitaran Itaewon dan menjelajah ke Dongdaemun Historical Park sampai sore. Karena Ied korea lebih cepat sehari dibandingkan Indonesia, besoknya skype bareng orangtua, dannnn Ibu suri tidak bisa membendung air mata karena anak kesayangan beliau tidak berada di samping nya lebaran ini. Memang baru Ied fitri kali ini  saya jauh dari mereka. hehehe
Keiko neechan pun langsung mentraktir saya kebab merayakan kesuksesan saya puasa sebulan katanya.

Liburan summer ini benar2 saya manfaatkan muter2 Seoul bareng Keiko neechan bahkan sendiri. Salah satu list saya yaitu wisata ke DMZ sudah tuntas saya laksanakan. Dan menariknya saya ikut tour tanpa teman dan selama tour bertemu seorang ibu dari Hongkong bersama keluarganya, kita banyak cerita dan jadi dekat dan gak disangka2 juga saya bertemu orang Indonesia yang ternyata satu orangnya awardee LPDP yang saat ini kuliah di Kyushu Univ, Jepang dan satu orang lagi Staff LPDP. Mereka berteman dan janjian untuk jalan ke Seoul, dan berjodoh juga bertemu saya di tour DMZ tsb. Akhirnya saya ga kesepian :D
Melissa, teman Mexico saya mengundang Keiko neechan, Kenchan dan saya untuk lunch bareng. Kita ditraktir di restoran dwenjang jjigee yang katanya paling enak dan terkenal. Dan ternyata memang enak . Saya yang bukan pencinta dwenjang jjigee pun jatuh cinta dengan rasanya. :D Setelah itu kita diajak main kerumahnya di daerah Gupabal. Suami Melissa ini orang Korea, kita dikenalkan dengan suaminya dan ketika dirumahnya dikenalkan dengan bapak mertuanya yang sangat kocak dan bahasa inggris nya sangat bagus, karena beliau dulunya pelaut dan sudah keliling dunia. Kangen sama Ahjussi itu...hahaha
Beberapa hari setelah itu Keiko neechan back for good ke Yokohama, karena suaminya Kenchan dipindah tugaskan ke kantor yang di Jepang. Sedihhh...karena kehilangan sosok yang sudah saya anggap kakak kandung disini. Keiko neechan menghibahkan seabrek alat2 dapur utk saya karena saya akan pindah ke rumah baru.

Pertengahan Agustus ada MT jurusan. Seluruh mahasiswa Edutech berkumpul dari yang sangat2 senior sampai yang baru masuk, kita nginap bareng di daerah Kyeonggi-do. Saya sudah ga heran kalau ngumpul2 spt ini di Korea pasti mereka akan mabok. Tapi saya benar2 baru kali ini melihat Prof saya yang benar2 mabok. Beliau yang biasanya kalem berubah drastis. Semua orang nyanyi, nari, minum lagi dan saya hanya memperhatikan mereka. Ga tau kenapa tiba2 Prof menyuruh saya untuk nyanyi. Saya kira Prof hanya becanda dan ternyata semua orang mendukung saya untuk nyanyi. Wahhh apa2 ini...kenapa saya jadi kena sasaran juga, saya berusaha menolak sampai Prof bilang pokok nya kita akan tunggu kamu sampai mau nyanyi. Jrenggg...jrenggg saya ga tau mau nyanyi apa. Prof bilang, saya pengen dengar lagu Indonesia dan saat itu lagu yang ada di kepala saya adalah "cicak cicak di dinding" Saya bingung sendiri, masa iya nyanyi cicak cicak di dinding. Ga keren amat. Tapi mereka kan ga ngerti juga...Yasud lah hajar saya. Saya masih sibuk mikir dan Prof bilang, Coba kamu nyanyiin lagu kebangsaan kamu El. Eitsss...Indonesia Raya di depan orang2 Korea ini. Masih berpikir dan semua orang bersorak menyemangati saya. Baiklah alasan penolakan sudah tidak diterima lagi dan mereka menunggu saya. Akhirnya melantun lah lagu Indonesia Raya dengan suara saya yang sangat indah di tengah2 hadirin orang Korea ini....ahahahha
Selama saya menyanyi semua orang diam, hikmat mendengar. Selesai dan semua heboh tepuk tangan. Prof langsung komentar "Bagus ya lagu kebangsaan Indonesia, Berasa dalam nya. Walaupun saya ga paham liriknya tapi bikin saya merinding. Juga irama nya semangat, ga kaya lagu kebangsaan Korea" Dan selanjutnya beliau minta dijelaskan makna lagu Indonesia Raya tersebut.
Aneh juga ketika sendiri menyanyikan lagu kebangsaan di negeri orang dan yang mendengarnya bukan orang Indonesia pula. Saat itu saya baru sadar, Hari itu 15 Agustus 2014, 2 hari lagi 17 Agustus, peringatan hari kemerdekaan negeri tercinta. Saya sudah dahulu menyayikan lagu Indonesia di sini. :)
17 Agustus, pindahan ke rumah baru dengan pengalaman 'keren' yang tidak akan terlupakan.
 
Akhir Agustus, Korea Univ dipercaya untuk menjadi tuan rumah I-Come Conference. Dan saya dipercaya menjadi pendamping keynote speaker dari Malaysia. Selama acara Prof tsb banyak bercerita dan banyak memberikan masukan2 untuk saya. Alhamdulillah saya dipertemukan dengan orang yang luar biasa ilmunya dan diizinkan dekat dengan beliau.

Dan sekarang sudah pertengahan November, Peralihan dari autumn ke winter. Semester ini hanya tinggal sebulan lagi setelah itu libur winter pun dimulai. Senang ada, sedih ada, khawatir ada. Senang karena Insya Allah akan ngabolang ke negara yang diimpikan dari dulu. Sedih karena semakin sedikit waktu yang tersisa disini dan khawatir menghadapi semester ketiga.
Bagaimanapun Do your best el.....

Kamis, 10 Juli 2014

"Balimau" ke Oido

Yattaaa akhirnya liburrr, 2 minggu berasa jadi zombie menyelesaikan 2 paper. Karena mendekati Ramadhan pastinya tradisi balimau langsung ada dipikiran saya saat itu. Tradisi warga Bukittinggi menjelang Ramadhan adalah balimau ke Padang mengunjungi beberapa pantai atau ke beberapa danau yang ada di Sumatera Barat. Intinya melihat air, walaupun sebenar nya ga mandi juga. Oke, ini summer, libur pula, menjelang Ramadhan. Semangat pun semakin menggebu2 untuk melihat pantai. Tapi, sepengetahuan saya saat itu tidak ada pantai yang dekat dari Seoul. Yang kepikiran hanya Busan. Saat itu ada discount untuk foreigner ke Seoul land, tapi saya kurang tertarik karena belum lama sebelumnya ke Everland. 
Pulang Korean course seperti biasa bareng Keiko neechan. Saya bilang saya ingin ke pantai. Keiko neechan juga tertarik. Tapi sama dengan saya Keiko neechan juga langsung berpikiran ke Busan. Saya goda Keiko neechan kayanya Ken-chan suaminya ga bakal ngijinin dia pergi sejauh itu dengan saya.:p Malam nya Keiko neechan katalk, Ken-chan bilang ada pantai dekat Seoul di daerah Oido. Kita mulai kumpulkan informasi, dan tak lama memutuskan pergi kesana. Yeayyy akhirnya :D
Karena Oido ini adalah station terakhir dari line 4 dan rumah Keiko neechan ada di Ichon line 4 juga kita janjian langsung di platform. Perjalanan dimulai, perkiraan waktu perjalanan dengan subway sampai Oido station adalah 1 jam, lanjut bus no.30-2 sekitar 30 menit. Satu jam perjalanan subway tidak terasa karena saya dan Keiko neechan asyik ngobrol. Sampai di Oido Station kita jalan keluar menuju jalan besar belok kanan dan langsung ketemu bus stop bus 30-2. Tidak lama bus pun datang dan kita segera naik. Sopir bus di Oido lebih parah dibanding Seoul. Bus pun serasa rollercoaster. Kita belum tau tempat pas berhentinya dimana, tapi menurut beberapa sumber bacaan kalau sudah kelihatan lighthouse (mercusuar) berwarna merah bisa berhenti disana. Mercusuarnya sudah kelihatan dan kita berhenti di bus stop Oido Fish market. Jalan sedikit dari bus stop dan kita sudah sampai di mercusuarnya. Menikmati pemandangan laut dari beranda bawah mercusuar diiringi suara seagulls yang sibuk terbang hinggap. Karena berada di barat Korea, pantai di Oido ini bukan jenis pantai yang berpasir tapi berlumpur. Karena saat itu sedang pasang surut jadilah kelihatan hamparan lumpur. Kita memutuskan naik ke atas mercusuar, lumayan juga tangganya. Daaannn pemandangan dari atas ini lebih mempesona. Suara seagulls, angin pantai, dan pemandangan nya, Saya dan Keiko neechan hanya bisa diam beberapa menit untuk menikmatinya.


Puas di atas mercusuar kita turun menuju arah pantai yang masih surut, Keiko neechan meihat banyak kepiting2 kecil dan beberapa makhluk laut lain yang saya tidak tau namanya, Duduk di atas batu dan langsung asik memancing satu kepiting yang dari tadi malu2 keluar masuk dari lobangnya. Melihatnya saya juga tertarik untuk melakukan hal yang sama. Kepiting yang saya pancing tidak penakut malah hampir bisa saya pegang. Akhirnya Keiko neechan bilang si kepiting tersebut suka dg saya dan saya harus kasih dia nama. Akhirnya kita beri nama kepiting tersebut Kenchan (nama suami Keiko neechan :p).

Laper, kita pun pamit pada Kenchan untuk makan siang. Yeayyy it's time for 조개구이. Orang korea pun bilang kalau ke Oido harus makan 조개구이 ini. 조개구이 adalah kerang segar yang di grill. Sepanjang jalan di dekat mercusuar tadi berjajar restoran yang menawarkan 조개구이. Saya dan Keiko neechan luamayan galau untuk masuk yang mana. Awalnya ada ahjumma yang menawarkan sepaket 조개구이 dengan harga 40.000 Won diluar 칼국수 (Mie). Kata Keiko neechan kemahalan. Kita jalan lagi dan tiba2 ada ahjussi di restoran tidak jauh dari restoran awal menawarkan harga yang sama tapi sudah masuk 칼국수. Karena rayuan ahjussi ini lumayan maut dan kita yang sudah laper juga akhirnya kita berlabuh di restoran tersebut. Ambil spot dengan pemandangan terbuka ke arah pantai dan tidak lama 조개구이 pun sudah tersaji di meja kami. Sepaket 조개구이 ini ada kerang, tiram, siput plus 전 (pancake korea), 칼국수. Dan ampunnn porsinya bikin mabok. 2 jam kami habiskan waktu di restoran tersebut untuk berjuang, tapi akhirnya tidak kuat untuk menghabiskan juga.

 Laut pun sudah mulai pasang dan kita jalan menuju sebuah gazebo dengan tugu atau atap yang dibentuk menyerupai kerang. Perut kenyang, duduk disini lagi memandang laut. Akhirnya Keiko neechan curhat masalah teman nya. Lumayan lama sesi curhat2 an dan tiba2 pengen makan es krim. lihat sekitar tidak ada toko khusus es krim dekat2 sana akhirnya memutuskan ke sebuah kafe dan kita pesan 팥빙수. Sejenis es serut dengan toping es krim, susu dan kacang merah yang tidak bisa ditolak dikala summer ini. Di kafe pun sesi cerita berlanjut hingga tak sadar sudah jam 5 sore. Saat nya kembali ke Seoul.
Perjalanan yang menyenangkan, penuh dengan kejadian2 lucu, ketawa2 dan pelajaran yang bisa saya ambil dari cerita2 Keiko neechan. Neechan let's go for another trip :D

Senin, 30 Juni 2014

Minoritas

Summer 2014
Empat bulan sudah saya lalui kehidupan di negeri ginseng ini. Bisa dibilang kuliah dan les bahasa korea saya di Spring semester kemaren tidak begitu padat. Tapi waktu seminggu itu benar2 cepat berlalu dan sepertinya waktu 24 jam sehari itu tidak cukup. Masih lumayan tertatih untuk membiasakan diri rajin membaca. Mengerjakan paper di tiap minggu nya. Ikut berpartisipasi di kelas mengeluarkan pendapat. Si diri masih belum berprilaku 100% sebagai master student yang seutuhnya. Godaan pun juga banyak, mulai dari kecepatan internet hingga benar2 bikin lalai :p dan godaan untuk nuris kesana kemari.

Pernah baca sebelumnya jika ingin mencoba suatu hal yang baru jadi lah golongan minoritas. 

Di kelas, saya satu-satunya mahasiswa asing Islam dan berjilbab. Masih ingat ketika kelas pertama di awal semester, bagaimana pandangan prof langsung tertuju kepada saya. Bagaimana teman2 sekelas mengajak saya untuk ikut minum2 sbg welcome party dan saya kabur pulang. :D Sampai dipertemuan terakhir prof yang langsung mengajak saya utk ikut party. Dan mengajak saya mencoba alkohol malam itu, Tetapi setelah saya jelaskan, prof minta maaf dan tetap menyuruh saya ikut party dan bilang "kamu bisa minum jus". Malam itu juga senior2 bertanya tentang jilbab yang saya kenakan. Ada yang terima dengan apa yang saya jelaskan ada yang sedikit mencibir. Yaaa saya menjadi minoritas disini.
Jika saya bepergian ke tempat umum seperti station, subway, pasar, mall saya benar2 menjadi pusat perhatian ahjumma dan ahjussi. Mereka akan memandang saya dari atas ke bawah. Jika mereka bersama dengan teman akan dilanjutkan dengan berbisik-bisik dan kembali berulang2 melihat saya. Tetapi salah satu pengalaman yang tidak akan pernah lupa, saat itu saya ada di dalam subway menuju Hongdae. Karena kereta lumayan penuh saya tidak dapat tempat duduk dan berdiri di dekat pintu. Kebiasaan orang korea mulai menular kepada saya, dalam kereta buka hp dan asik sendiri. Tak beberapa lama setelah itu ada sekelompok ahjumma yang baru naik dan di station selanjutnya rem kereta saat berhenti lumayan terasa dan membuat salah satu ahjumma dikelompok tersebut sedikit terlempar ke arah saya dan beliau menarik lengan saya agar tidak jatuh. Sadar yang dia pegang adalah orang asing, mereka berbisik2 "Dia dari negara mana ya?" langsung saya jawab "Saya dari Indonesia". Mereka terkejut karena saya bisa bahasa Korea. Karena ada beberapa tempat duduk kosong sekelompok ahjumma ini duduk. Saya tetap berdiri. Ahjumma yg duduk di dekat pintu tiba2 menyuruh saya berdiri di dekatnya. Beliau memulai percakapan dengan memuji bahasa korea saya dan mengagumi saya yang berjilbab. kemudian lanjut menanyakan kenapa saya bisa sampai di korea, Beliau menunjukkan perhatian, memegang tangan saya dan menggosok2 nya yang saya artikan sebagai naluri keibuannya. Bahkan teman2 beliau dan orang lain di gerbong tersebut menjadikan kami sebagai pusat perhatian. Beliau bercerita juga tentang anak nya yang kuliah di SNU dan KAIST. Dan karena saya bilang saya suka kimchi si ahjumma ini mengajak saya untuk berkunjung kerumahnya. Tapi karena sudah sampai di stasiun yang dituju, teman2 beliau mengajak turun dan sebelum turun beliau berpesan untuk rajin, semangat kuliah dan belajar bahasa korea nya. Ya...ini pengalaman lain menjadi minoritas di sini.
Di kampus biasanya pandangan aneh itu tidak terlalu jelas seperti di luar karena sudah banyak juga mahasiswa asing berjilbab di Korea Univ

Makan di luar pun tidak bisa sebebas di Indonesia. Harus mau membaca hangeul untuk tau kandungannya, mau dan tidak malu bertanya bahkan untuk jajanan kecil pun. Mengakali nya saya benar2 harus rajin masak. Lebih baik masak sendiri. Salah satu tujuan kuliah ke luar negeri memang agar menambah skill memasak saya. Jika di Indonesia masih akan termanjakan dengan banyaknya restoran dan rumah makan. Disini karena terpaksa jadi terbiasa. Semoga ;D
Summer ini juga bertepatan dengan Ramadhan. Imsak untuk Seoul pukul 3.20 dan Maghrib 19.58. Mencoba berpuasa dengan waktu 16,5jam lamanya. Dan yang pasti untuk berbuka tidak ada pasar Ramadhan disini. Tiba2 saya ingat Bukittinggi dan Bandung. Surga makanan ;p

Disatu sisi menjadi minoritas menurut saya baik karena kita akan diperlakukan spesial (dalam artian baik) tapi tidak jarang juga saya mendapat perlakuan yg sedikit kurang baik disini. Walau bagaimanapun saya menikmati kehidupan saya disini, bertemu dengan orang2 baru, mengenal budaya baru. Alhamdulillah saya bisa memiliki kesempatan ini dalam hidup saya.


Sabtu, 21 Juni 2014

Nabihah, Raja Sejong dan Gyeongbukgung

Satu goshiwon, jarang bertemu dan siang itu tiba-tiba ketemu Nabihah yang baru pulang dari kampus. Saya dan Mba Tizzy selalu bergosip kalo Nabihah anak nya cuek dan tidak terlalu suka berkomunikasi. Kita gang goshiwon (Mba Tizzy, Abang Zokhri, Merve, Hyobin, saya) sering mengajak Nabihah jika ingin jalan keluar bersama. Tapi selalu ditolak. Saya pribadi berpendapat Nabihah memang mungkin tidak terlalu suka berkumpul dengan orang asing yang baru dikenal dan tidak suka kehebohan spt yang sering kami lakukan kalau sudah ngumpul. Nabihah berasal dari Brunei, Exchange student jurusan matematika di KU. Sudah ada di KU dari Agustus 2013 dan akhir Juni 2014 ini dia sudah harus kembali ke Brunei untuk melanjutkan studi S1 nya di Universiti Brunei Darussalam. 
Oke kembali ke awal, seperti biasa saya menyapa Nabihah, biasanya dijawab hanya dengan senyuman tapi kali ini dia membalas sapaan saya dengan pertanyaan 
" Hari Jum'at ini free ga?" "Free, Kenapa Nabihah?" 
" Saya mau ajak kamu jalan2 sekitar Seoul" "Serius???dalam rangka apa?"
" Saya kan sudah mau balik ke Brunei, Jadi pengen ngajak kamu jalan2 aja"
 Masih kaget karena Nabihah yang berinisiatif ngajak
" Tapi cuma kamu dan teman kamu yang Indonesia satu lagi ya"
  Hahahaha Tetap Nabihah masih pemalu pikir saya. Dan langsung saya terima ajakan dari Nabihah. 
Tiba2 dia menceritakan kalo pas di kampus tadi lagi ada shooting runningman dan dia ketemu kwangsoo dan sempat berfoto2 ria....dan sangat irilah saya mendengarnya....Padahal itu termasuk salah satu list yang harus saya lakukan jika sudah disini. Dan kali ini terlewatkan. Hiksss
Singkat cerita Mba Tizzy ga jadi ikut karena harus kerja kelompok dan jadilah ini ngedate saya berdua dengan Nabihah. Jujur, sebelum berangkat saya agak khawatir, Sedikit kurang asik aja jika teman jalan2 itu orang yang pendiam. Tekad saya, gimanapun cara nya saya harus buat Nabihah sering bicara. :D
Hari H
Sebelumnya kita janjian berangkat bersama setelah Sholat Zhuhur. Tapi pagi jam 10an Nabihah Katalk dia sedang di luar cari sarapan, Jika nanti tidak kekejar pulang kita langsung ketemuan di lokasi. Dan memang spt itu adanya, saya berangkat sendiri ke Gwanghwamun. Karena janjian di platform yang sama, kita langsung ketemu saat turun. Keluar station dan sampai lah kita di Gwanghwamun Square tempat patungnya King Sejong yang menciptakan Hangeul dan  Admiral Yi Sun Shin. Karena ada stand foto gratis menggunakan Hanbok, saya dan Nabiha tidak mau melewatkan, ikut ngantri dengan beberapa turis disana. Dibawah Gwanghwamun Square ada museum yang menceritakan tentang King Sejong dan Yi Sun Shin. Masuk ke museum ini free. Kali pertama saya masuk ke Museum yang ada di Korea. Benar-benar modern dan semua yang dipamerkan terjaga dengan baik. Karena tujuan utama ke Gyeongbukgung kita tidak berlama2 di museum ini. Jalan sedikit dari Gwanghwamun Square sampai lah di gate Gyeongbukgung. Sejauh ini perjalanan dengan Nabihah meyenangkan. Malah dia yang banyak bertanya ke saya. Oke perjalanan mulai menyenangkan. Untuk bisa menjelajah Gyeongbukgung kita harus membeli tiket masuk seharga 3000 Won. Saya kira Gyeongbukgung ini tidak terlalu luas dan ternyata luassss sekali, dan senangnya ternyata Nabihah termasuk teman yang bisa saya ajak menjelajah setiap sudut istana ini.


 Lelah setelah muter2 istana, kita ngadem di National Folk Museum of Korea masih dalam komplek Gwanghwamun. Museumnya kita kelilingi juga termasuk nyobain permainan traditional anak2 Korea yang ada di halaman museum tersebut. Mulai sore dan mulai lapar. Nabihah sebelumnya melihat poto Rapokki di Hp saya dan dia tertarik mau makan itu. Akhirnya kita memutuskan untuk ke restoran Rapokki tersebut walaupun lokasi nya di daerah Ewha Woman's Univ (이대) lumayan jauh dari Gwanghwamun. Karena sudah hampir setahun ada di Korea, Nabihah sudah lumayan senior dlm masalah per-bus an. Kita naik bus ke 이대 dan langsung menuju restoran Rapokki langganan saya dan Mba Tizzy. Kita pesan seporsi rapokki dan kimbab tuna, daaaannnn salahnya lupa bilang kalau jangan pakai ham di kimbab nya. jadilah si kimbab ada ham yang tidak lain dan tidak bukan adalah pork. hiksssss...
Kekenyangan tapi belum mau pulang, akhirnya kita masuk ke kampus Ewha Woman's Univ dan menjelajah masuk ke salah satu bangunan yang jadi ladmark nya kampus ini. Lumayan lama muter di dalam nya akhirnya benar2 kecapean kemudian memutuskan pulang. Daaaan berakhir lah ngedate hari itu dengan Nabihah. Ternyata Nabihah tidak pendiam seperti saya dan Mba tizzy gosipkan. Hari itu kita cerita banyak dan dari sana kita jadi lebih dekat. Sayangnya 4 hari lagi dia harus balik ke Brunei. Sedihnyaaaa...ketika baru mulai dekat dan harus berpisah
See u Makcik, Semoga dapat beasiswa S2 dari kerajaan dan kembali ke sini ;)



Senin, 21 April 2014

Semoga Suatu Saat....

Hari ini seperti biasa saya berangkat untuk Korean course ke Itaewon Global Center. Alhamdulillah di tempat course ini saya sudah mempunyai teman yang sangat sangat dekat. Keiko oneechan dari Jepang. Sedikit aneh juga hanya dalam waktu 1 minggu saya dan Keiko neechan sudah sangat akrab. Teman yang lain pun mengira kami sudah kenal berbulan-bulan sebelumnya. Mungkin karena saya tidak punya Kakak perempuan dan Keiko neechan juga tidak punya adik perempuan. Jadi kita bisa klop...hahaha Dari dahulu saya punya pendapat bahwa orang jepang tidak mau terlalu dekat dan terbuka dengan orang asing apalagi yang baru kenal (ga tau juga pendapatnya datang dari mana :D). Tapi Keiko neechan tiba-tiba menghapus sirna pendapat saya itu. Pada awal perkenalan malah dia yang awal menyapa dan membuka topik pembicaraan. Perhatiannya benar-benar berasa dari seorang kakak kandung. Sangat senang tiba-tiba dapat sosok seorang kakak disini. Neechan tahu kalau saya Muslim tidak makan pork dan tidak minum alkohol. Dan juga sudah tahu dengan logo halal. Saya jelaskan sebelumnya ketika kami makan kebab bareng setelah kelas. Neechan sangat hati-hati kalau kita makan bareng ditempat yang tidak ada logo halal. Teliti dia baca semua ingredients terlebih dahulu...I love the way she takes care on me. Mungkin karena neechan sudah menjelajah berbagai negara jadi pandangannya sudah lumayan global masalah agama.

Selesai kelas, kita selalu jalan bareng menuju subway station. Karena hari ini mau beli ayam halal dan razia sosis halal di Foreign Market Itaewon saya bilang ke Keiko neechan saya mau nyebrang dan kita berpisah disana. Sebelumnya saya sudah pernah ajak Keiko neechan sekali kesana, dan ternyata kali ini dia juga  mau ikut. Jalan lah kita ke arah foreign market dan bermula lah pembicaraan itu.
Keiko neechan : Disini banyak kelihatan orang Muslim ya...
Saya : Iya, bisa dbilang dari sini ke atas kaya perkampungan Muslim dari Middle East. Disini juga 
tempatnya Seoul Central Mosque.
Keiko neechan : Wahhh disini ada Mosque juga. Dimana?
Saya : Jalan ke atas lagi, baru sampai di Mosque nya.
Pembicaraan terputus karena sampai di tujuan dan kita sibuk nyari belanjaan....
Lanjut lagi....
Keiko neechan : El Mosque nya itu jauh kah?
Saya : Ngga koq, neechan mau kesana?
Keiko neechan : Kesana yukk...pengen lihat.
Akhirnya kita berdua jalan ke Mesjid Itaewon. Nyampai gerbang depan Mesjid si neechan langsung terkagum-kagum ngeliat desain nya dan ada tulisan Syahadat gede. Dia menyuruh saya untuk membaca tulisan Syahadat tersebut. Saya langsung kaget ketika dia mengulang bacaan syahadat saya dua kali. Saya ingin menjelaskan kepada neechan apa maksud dari tulisan tersebut, tapi saya benar-benar sangat kebelet pipis saat itu.
Di tempat wudhu
Keiko neechan : El, itu kamu ngapain?
Saya : Ini namanya wudhu, kita harus bersih sebelum praying.
Dan neechan pun ngangguk2....
Seoul Central Mosque - Itaewon
Kita masuk ke dalam mesjid, dan neechan khawatir kalau dia boleh  masuk atau tidak. Saya tarik tangannya untuk masuk saja.
Dalam Mesjid, Saya ambil satu tempat, letakkan tas dan bilang "neechan duduk disini ya" dan saya langsung ngambil mukena. Neechan masih ngerasa asing dengan pemandangan dalam mesjid. Ketika saya tanya ternyata ini adalah  pengalaman pertamanya masuk Mesjid. Prayer room wanita ada di lantai atas, jadi kita bisa melihat jamaah laki-laki yang sedang sholat. Sambil memasang mukena saya panggil neechan untuk melihat ke arah bawah. "Kamu prayingnya seperti itu juga? " "Iya". Neechan masih terpaku melihat ke bawah. Dan saya memulai sholat. Saya sadar ketika neechan duduk tidak jauh dari saya dan benar-benar memperhatikan semua gerak-gerik saya saat sholat. Selesai sholat dan berdo'a. Saya menoleh ke arah neechan. Ekspresi wajah nya aneh.
Saya : Neechan kenapa?
Keiko neechan : Saya tersentuh ngelihat kamu praying. Gerakannya indah dan menunjukkan ketaatan pada Tuhan mu. Saya ngerasa sesuatu yang aneh di hati saya. 
Sangat kaget mendengar jawaban itu....
Perjalanan pulang neechan pun masih semangat nanya tentang makanan halal dan pakaian muslim.
Ohhh Neechan semoga suatu saat.....

Rabu, 19 Maret 2014

Catatan Mundur

Alhamdulillah hari ini 6 Maret 2014 saya berada dalam sebuah kamar goshitel diseberang main gate Korea University, tidak jauh dari Korea Univ Subway Station Exit 6. Masih terasa mimpi saya benar-benar ada disini menjadi master student. Ingin rasanya flashback kembali ke tahun lalu....
April  --- Pengumuman hasil seleksi administrasi LPDP
May   --- Seleksi wawancara LPDP di Gedung AA.Maramis II, Kementrian Keuangan
Juni    ---  Pengumuman hasil seleksi wawancara LPDP
Juli     --- Bulan galau memilih Korea atau Jepang
Agus  --- Program Pengayaan / Kepemimpinan LPDP dan masih galau
Sep    --- Memutuskan ambil Korea Univ dan melengkapi semua persyaratan
Okt,Nov    --- Galau menunggu pengumuman Korea Univ
Des     --- Pengumuman Kelulusan Korea Univ, dan mulai Les Bahasa Korea

Dan tahun 2014
Jan    --- Bolak balik ngontak KU dan LPDP (Tuition Fee,Visa, SA1)
Feb   --- Visa selesai, Les korea selesai dan mudik dulu ke Bukittinggi sebelum berangkat

Rencana awal berangkat tanggal 21 Feb dan ternyata karena weekend tiket pesawat pun sold out. Keberangkatan ditunda jadi tanggal 24 Feb. Alhamdulillah berangkat bareng mba tizzy, jadi ga kesepian dan ga kaya anak ilang banget :D

25 Feb  
Pilot dan pramugari sudah mengumumkan pesawat akan segera mendarat di Incheon, namun pesawat masih berputar-putar di langit korea sekitar sejam, kemudian ada pengumuman bahwa pesawat tidak diperbolehkan mendarat di Incheon karena kabut yang sangat tebal. Akhirnya pesawat dialihkan landingnya ke Jeju. Sejam di Jeju dan kita diperbolehkan kembali terbang ke Incheon. Mendarat di Incheon, keluar imigrasi, ambil bagasi daaaaannnn Welcome in Korea. Dan saat itu benar2 dingin, Jika berbicara mulut pun beruap :D
Bersama Mba tizzy langsung memesan tiket bus airport limousine ke Seoul. Sekitar 50 menit perjalanan dari Incheon ke seoul, dan kamipun berhenti di pemberhentian bus tidak jauh dari KU. Alhamdulillah 'wenjangnim' goshitel bersedia menjemput kami. Sehingga tidak terlalu riweuh berdua dengan mba tizzy bersama koper2 yang ampun2 an berat nya. Dan malam ini adalah malam pertama saya di negeri ginseng ini. Karena tidak menyangka suhu masih sebegitu dinginnya, perlengkapan tempur pun tidak terlalu saya siapkan dari Indonesia. Dengan heater yang tidak terlalu terasa, maka saya lewati lah malam itu dengan menggigil kedinginan.hiksssss
26 Feb
Sarapan ramyun di goshitel dan setelah beberapa hari dan beberapa kali makan baru kelihatan ternyata mengandung pork...Nooooo  :( , Course registration dan pertemuan pertama dengan Prof. Park Innwoo setelah beberapa tahun hanya berkomunikasi via email :)

27 Feb --- Orientasi Graduate Student KU dan siangnya lanjut ke KBRI untuk lapor diri
28 Feb
Jalan2 ke Itaewon, Mesjid di Itaewon itu benar2 damai. Di jalan menuju mesjid ada foreign market dan mba tizzy histeris menemukan Indomie...hahaha
1 Mar --- Di ajak Mr. Kim jalan2 ke Dongdaemun dan ditraktir shabu2
2 Mar --- Berkunjung ke CJ I-House
3 Mar 
Kuliah pun dimulaiiiiii, Kuliah pertama dengan Prof. Cho Daeyon, Alhamdulillah dapat teman baru. Huanhuan dari China. Kelas ini gabungan mahasiswa master dengan doktoral.
4 Mar 
Kuliah kedua dengan Prof. Park Innwoo. Kelas ini juga gabungan master dan doktoral tetapi lebih banyak mahasiswa doktoralnya. Jadi teman2 baru di kelas ini adalah Bapak2 n Ibu (Sunbaenim) Tapi Alhamdulillah mereka baik2 dan mau diajak berkomunikasi walaupun mereka malu2 diajak ngomong Inggris. Kelas ini adalah duet Prof. Park Innwoo dan Prof. Robert Reiser dari Florida State Univ. Karena Prof. Robert Reiser berada di Florida jadi perkuliahan pun menggunakan video conference. Menurut rencana Prof. Robert Reiser akan berkunjung ke KU Juni nanti dan akan mengajar langsung 2 kali pertemuan.

Huaaaaa...minggu pertama perkuliahan dan tugaspun sudah mulai berdatangan. Dan menjadi master student benar2 dituntut untuk banyak baca. Harus bisa menghilangkan malas dan berdamai dengan hati kalau tujuan kesini bukan nuris.....:D



Kamis, 06 Maret 2014

Perahu saya itu bernama LPDP


Sejak awal kuliah di jurusan Pendidikan Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia(Bandung), Saya sudah pasang niat dan ancang-ancang untuk melanjutkan S2 dengan beasiswa ke luar negeri. Karena masih menyimpan impian ketika SD target saya adalah ke Negara Asia Timur (Jepang dan Korea). Basic saya adalah pendidikan Ilmu Komputer, dua Negara ini adalah Negara yang memang bagus bidang teknologi dan pendidikannya, Selain itu bonusnya adalah bahasa dan budaya. Saat kuliah saya mencoba apply student exchange ke University of Tsukuba Jepang. Dari pihak kampus sudah menerima, tapi saat itu terbentur beberapa kendala seperti keuangan, gempa dan tsunami yang mengakibatkan meledaknya reaktor nuklir di Fukushima, dan saya saat itu sedang dalam tahap pertengahan skripsi. Akhirnya dengan berat hati saya lepas kesempatan itu.
Oke, Setelah selesai ujian sidang saya fokuskan kembali perburuan beasiswa. Karena memasuki pertengahan tahun DIKTI sudah tutup, Monbukagakusho dan KGSP pun sama. Saat itu saya mendapatkan informasi bahwa  Monbukagakusho U to U deadlinenya tergantung Univ tujuan. akhirnya saya cari informasi ke kampus univ apa saja yang sudah ada MoU kerjasama dengan UPI. Satu Univ yang pas dengan saya yaitu Kanazawa Univ. Saya telusuri websitenya, cari jurusan yang saya mau, lihat data profil Professor dan akhirnya saya memutuskan untuk mengontak Prof yang sesuai dengan research interest saya via email. Tidak lama saya mendapatkan balasan dari Prof di Kanazawa Univ dan beliau menyatakan tertarik dengan penelitian saya tetapi saat ini beliau sudah pindah ke jurusan Matematika tidak di computer science education lagi. Hmmm…sedikit kecewa, saya balas email beliau dan saya menanyakan ada Prof lain tidak yang beliau rekomendasikan untuk saya. Alhamdulillah beliau membalas dan langsung me-cc email tersebut ke prof yang direkomendasikan. Prof yang direkomendasikan adalah Hasegawa Sensei dari School of Information Science, JAIST. Saat itu saya langsung kontak Hasegawa Sensei walaupun kesempatan Monbukagakusho U to U sudah tertutup karena tidak ada MoU UPI dengan JAIST. Alhamdulillah, sambutan sensei ini sangat baik. Saya diminta mengirimkan research plan. Selang sehari langsung ada balasan dari sensei bahwa beliau tertarik dengan rencana penelitian saya. Saya ungkapkan bahwa saat ini saya sedang mencoba mencari beasiswa dan ternyata beliau juga saat itu berusaha menanyakan ke pihak JAIST adakah beasiswa dari JAIST atau kemungkinan untuk Monbukagakusho. Saya benar-benar sangat salut dengan bantuan Hasegawa Sensei. Sehari setelah itu beliau mengirimkan daftar-daftar beasiswa yang ada di JAIST beserta penjelasannya. Ada beasiswa 5D dari JAIST master langsung doctor tapi terkendala di GRE, ada lagi beasiswa2 yang lain tapi tidak melingkupi semuanya. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak tergesa-gesa dan mencoba Monbukagakusho di tahun selanjutnya. saja Komunikasi tetap saya jaga dengan Hasegawa Sensei.
Memasuki awal tahun 2013, KGSP dibuka. Saya lengkapi semua aplikasi. Oya…tahun sebelumnya saya sudah coba juga KGSP ini dengan kampus tujuan Korea University, tapi hanya sampai tahap seleksi wawancara dan saya tidak lulus.  Tahun ini saya coba apply ke univ yang berbeda yaitu Hanyang Univ. Proses seleksi nya lumayan lama. Ketika Februari DIKTI buka pendaftaran saya submit juga semua persyaratannya dengan Universitas Tujuan JAIST . Tidak lama setelah itu Tika teman saya menyampaikan informasi kalau Kementrian Keuangan membuka peluang beasiswa namanya LPDP. Saya coba buka websitenya, lihat persyaratannya dan hmmmm…yang membuat saya malas apply beasiswa LPDP ini saat itu adalah kita diwajibkan menulis 2 essay yang menurut saya harus lumayan berimajinasi tingkat tinggi.
Karena judul essay nya adalah ‘Peranku Untuk Indonesia’ dan ‘Sukses terbesar dalam hidupku’. Mendekati deadline, account LPDP sudah saya buat, semua persyaratan lain sudah terpenuhi tinggal 2 essay ini. Akhirnya dimalam sebelum deadline saya kebut 2 essay tersebut.hahaha….Ketika akan submit keseluruhan dokumen hari esoknya ternyata website LPDP sedang dalam maintenance dan deadline diundur beberapa hari. Fiuuhhhhh…..Ketika web nya sudah bisa diakses kembali saya upload semua persyaratan dan ketika saya klik tombol submit ada pernyataan apakah yakin akan submit, ngga tau kenapa saat itu saya berpikir ngga usah sekarang aja submitnya dan saya klik tombol back. Tapi ternyata muncul jendela pesan bahwa dokumen sudah terkirim. Dan saya pun bingung, ada apakah ini??padahal yang saya klik tombol batalkan…eng…ing..eng…Tapi tidak masalah karena semua dokumen sudah lengkap. Karena LPDP menentukan Universitas tujuan kita dan JAIST tidak ada di list akhirnya  saya menginputkan Korea University karena komunikasi saya dengan salah seorang Prof disana lumayan baik. Kemudian Monbukagakusho pun buka pendaftaran, saya penuhi persyaratannya dan semua dokumen dikirim ke Kedubes Jepang di Jakarta. Jaring sudah ditebar….tinggal menunggu mudah2 an ada rejeki. Jujur, saat itu saya lebih mengharapkan Monbukagakusho karena sudah memiliki komunikasi yang sangat baik dengan Hasegawa Sensei.
Yang pertama mengumumkan hasil adalah KGSP dan ternyata seleksi dokumen pun saya tidak lulus….hikksss lumayan sedih…Kemudian LPDP mengumumkan hasil seleksi dokumen, pengumuman ini pun saya tahu karena ada teman yang memberikan info lewat fb. Jujur saat itu saya tidak terlalu excited. Tiga hari setelah info kelulusan seleksi dokumen saya mendapatkan email dari pihak lpdp untuk mengikuti tahap seleksi wawancara di Kementrian Keuangan Jakarta. Galauuu…ke Jakarta atau tidak. Akhirnya memutuskan coba dulu aja sekalian tambah pengalaman. Ketika sudah berkumpul dan sempat berkenalan dengan peserta wawancara yang lain disitulah saat saya berpikir “Ya ampunnn…Ini orang-orang keren semua” dan sempat minder…hahaha Tapi Alhamdulillah menurut saya saat itu, wawancara nya bisa saya lalui dengan baik dan ada sedikit harapan. Hasil seleksi tahap wawancara ini akan diumumkan sekitar 3 minggu setelahnya. Nah…yang awalnya saya tidak begitu serius dengan LPDP ini setelah wawancara saya berdo’a ‘Ya Rabb… Izinkan LPDP ini menjadi rejeki saya’. Hari pengumuman dan saat itu saya ada di kantor. Mulai dari pagi sudah saya pelototin web LPDP dan tidak terhitung berapa kali saya reload berharap pengumumannya sudah di posting. Sampai siang masih belum ada, Orangtua pun juga ikut deg2an. Sore masih belum ada. Jam Kantor sudah lewat, pikiran saya mungkin pengumumannya ditunda. Menjelang Magrib saya coba buka lagi web nya. Dan sudah ada….deg2an saya download filenya. Buka,scroll….scroll….puluhan nama sudah saya lewati dan tiba2 ada rasa dingin yang turun dari kepala sampai kaki…Huaaaa Alhamdulillah ada nama saya…..Sujud Syukur…
Setelah itu langsung ingat bahwa pilihan saya untuk LPDP adalah Korea Univ bukan JAIST…Tidak masalah, pikiran saya saat itu saya akan mengajukan pindah univ ke LPDP nya. Sebelumnya saya komunikasikan masalah ini dengan Hasegawa Sensei. Saya minta pendapat beliau, saya cantumkan link profil Prof yang ada di Korea University. Dan ternyata diluar dugaan saya, Hasegawa Sensei lebih merekomendasikan saya untuk tetap ambil Korea Univ jangan pindah ke JAIST dengan alasan Prof yang di Korea lebih bagus dari segi pengalaman, lebih dalam ilmunya dan sangat pas bidang penelitian nya dengan saya dibandingkan dengan beliau. Second opinion saya minta kepada Pak Didin yang kebetulan dosen UPI juga yang saat ini Phd di JAIST dengan bimbingan Hasegawa Sensei. Pendapat Pak Didin jika Sensei berkata demikian, berarti memang seperti itu adanya, Karena menurut beliau orang Jepang itu jujur. Hati saya masih kuat ingin ke Jepang, Persyaratan pindah Univ dari LPDP saya penuhi. Karena JAIST tidak termasuk list univ tujuan LPDP, jika ingin pindah univ kita harus melampirkan pernyataan (Atase Pendidikan KBRI setempat) atau publikasi dan tulisan dari pihak lain yang menyatakan bahwa univ tujuan kita tersebut bagus. Saya coba hubungi Bapak M. Iqbal Djawad (Atase Pendidikan KBRI Tokyo). Alhamdulillah beliau setuju memberikan rekomendasi tentang JAIST.
Dibulan itu juga DIKTI mengumumkan hasil seleksi administrasi, Alhamdulillah saya lulus dan dipanggil juga untuk seleksi wawancara. Karena sedikit ada masalah penempatan wawancara akhirnya saya putuskan tidak lanjut DIKTI. Insya Allah LPDP sudah pasti. Bulan selanjutnya pengumuman Monbukagakusho dan ternyata saya tidak lulus. Yang benar2 saya harapkan ternayata tidak lulus, tetapi LPDP benar2 jadi penghibur yang sangat luar biasa saat itu. Ya…berarti ini lah rejeki yang benar2 Allah beri untuk saya. Galau masih berlanjut sampai tiba saatnya seleksi terakhir LPDP yaitu Program Pengayaan. Selesai pengayaan 11 hari, saya buat satu keputusan saya akan pilih Korea Univ. Saya sampaikan keputusan tersebut kepada Hasegawa Sensei, dan beliau sangat mendukung. Karena saya masih akan mengikuti enrance exam Korea Univ saya sampaikan kepada Sensei plan B jika saya tidak berjodoh dengan Korea Univ saya akan kembali ke JAIST dan Alhamdulillah beliau tidak marah….di emailnya beliau menyampaikan bahwa beliau juga berharap yang terbaik untuk saya. Benar2 salut dengan sensei ini. Saya mulai fokus mempersiapkan segala dokumen yang akan dikirim ke Korea Univ. Dua minggu sebelum deadline, Alhamdulillah dokumen saya sudah sampai disana. Tinggal berdo’a….
Menunggu…apalagi beberapa bulan ya ampun….4 Desember 2013 saat itu saya sedang berada di Lombok. Lihat email dan ternayata dari Korea Univ dan subjek emailnya admission decision. Ternyata pengumumannya lebih cepat sehari dari yang dijadwalkan. Deg2an minta ampun saat buka email ketika baca congratulation sedikit berkurang deg2an nya dan teliti saya baca email keseluruhan. Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus untuk jurusan Educational Technology, Graduate School of Education,Korea University. Syukur tiada henti2 nya….   
Ternyata pepatah minang itu benar
“Dapek nan di hati, dak dapek nan bakandak hati. Dapek nan bakandak hati, dak dapek nan di hati”
Saya belajar bahwa apa yang benar2 kita inginkan itu belum tentu yang terbaik menurut Allah untuk kita. Yang sangat saya inginkan adalah lanjut S2 di JAIST dengan monbukagakusho ternyata Allah tidak menjodohkan saya dengan itu. Tetapi Allah menjodohkan saya dengan Negara Asia timur kedua yang saya ingin dengan beasiswa murni dari Negara Indonesia. Mudah-mudahan dengan beasiswa dari Negara sendiri ini akan semakin besar semangat saya berjuang menimba ilmu dan kemudian kembali untuk mengabdi kepada ibu pertiwi.
Dengan perahu LPDP ini saya akan berlayar mengarungi riak, gelombang dan badai samudera demi mencapai cita dan asa.