Rabu, 19 Maret 2014

Catatan Mundur

Alhamdulillah hari ini 6 Maret 2014 saya berada dalam sebuah kamar goshitel diseberang main gate Korea University, tidak jauh dari Korea Univ Subway Station Exit 6. Masih terasa mimpi saya benar-benar ada disini menjadi master student. Ingin rasanya flashback kembali ke tahun lalu....
April  --- Pengumuman hasil seleksi administrasi LPDP
May   --- Seleksi wawancara LPDP di Gedung AA.Maramis II, Kementrian Keuangan
Juni    ---  Pengumuman hasil seleksi wawancara LPDP
Juli     --- Bulan galau memilih Korea atau Jepang
Agus  --- Program Pengayaan / Kepemimpinan LPDP dan masih galau
Sep    --- Memutuskan ambil Korea Univ dan melengkapi semua persyaratan
Okt,Nov    --- Galau menunggu pengumuman Korea Univ
Des     --- Pengumuman Kelulusan Korea Univ, dan mulai Les Bahasa Korea

Dan tahun 2014
Jan    --- Bolak balik ngontak KU dan LPDP (Tuition Fee,Visa, SA1)
Feb   --- Visa selesai, Les korea selesai dan mudik dulu ke Bukittinggi sebelum berangkat

Rencana awal berangkat tanggal 21 Feb dan ternyata karena weekend tiket pesawat pun sold out. Keberangkatan ditunda jadi tanggal 24 Feb. Alhamdulillah berangkat bareng mba tizzy, jadi ga kesepian dan ga kaya anak ilang banget :D

25 Feb  
Pilot dan pramugari sudah mengumumkan pesawat akan segera mendarat di Incheon, namun pesawat masih berputar-putar di langit korea sekitar sejam, kemudian ada pengumuman bahwa pesawat tidak diperbolehkan mendarat di Incheon karena kabut yang sangat tebal. Akhirnya pesawat dialihkan landingnya ke Jeju. Sejam di Jeju dan kita diperbolehkan kembali terbang ke Incheon. Mendarat di Incheon, keluar imigrasi, ambil bagasi daaaaannnn Welcome in Korea. Dan saat itu benar2 dingin, Jika berbicara mulut pun beruap :D
Bersama Mba tizzy langsung memesan tiket bus airport limousine ke Seoul. Sekitar 50 menit perjalanan dari Incheon ke seoul, dan kamipun berhenti di pemberhentian bus tidak jauh dari KU. Alhamdulillah 'wenjangnim' goshitel bersedia menjemput kami. Sehingga tidak terlalu riweuh berdua dengan mba tizzy bersama koper2 yang ampun2 an berat nya. Dan malam ini adalah malam pertama saya di negeri ginseng ini. Karena tidak menyangka suhu masih sebegitu dinginnya, perlengkapan tempur pun tidak terlalu saya siapkan dari Indonesia. Dengan heater yang tidak terlalu terasa, maka saya lewati lah malam itu dengan menggigil kedinginan.hiksssss
26 Feb
Sarapan ramyun di goshitel dan setelah beberapa hari dan beberapa kali makan baru kelihatan ternyata mengandung pork...Nooooo  :( , Course registration dan pertemuan pertama dengan Prof. Park Innwoo setelah beberapa tahun hanya berkomunikasi via email :)

27 Feb --- Orientasi Graduate Student KU dan siangnya lanjut ke KBRI untuk lapor diri
28 Feb
Jalan2 ke Itaewon, Mesjid di Itaewon itu benar2 damai. Di jalan menuju mesjid ada foreign market dan mba tizzy histeris menemukan Indomie...hahaha
1 Mar --- Di ajak Mr. Kim jalan2 ke Dongdaemun dan ditraktir shabu2
2 Mar --- Berkunjung ke CJ I-House
3 Mar 
Kuliah pun dimulaiiiiii, Kuliah pertama dengan Prof. Cho Daeyon, Alhamdulillah dapat teman baru. Huanhuan dari China. Kelas ini gabungan mahasiswa master dengan doktoral.
4 Mar 
Kuliah kedua dengan Prof. Park Innwoo. Kelas ini juga gabungan master dan doktoral tetapi lebih banyak mahasiswa doktoralnya. Jadi teman2 baru di kelas ini adalah Bapak2 n Ibu (Sunbaenim) Tapi Alhamdulillah mereka baik2 dan mau diajak berkomunikasi walaupun mereka malu2 diajak ngomong Inggris. Kelas ini adalah duet Prof. Park Innwoo dan Prof. Robert Reiser dari Florida State Univ. Karena Prof. Robert Reiser berada di Florida jadi perkuliahan pun menggunakan video conference. Menurut rencana Prof. Robert Reiser akan berkunjung ke KU Juni nanti dan akan mengajar langsung 2 kali pertemuan.

Huaaaaa...minggu pertama perkuliahan dan tugaspun sudah mulai berdatangan. Dan menjadi master student benar2 dituntut untuk banyak baca. Harus bisa menghilangkan malas dan berdamai dengan hati kalau tujuan kesini bukan nuris.....:D



Kamis, 06 Maret 2014

Perahu saya itu bernama LPDP


Sejak awal kuliah di jurusan Pendidikan Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia(Bandung), Saya sudah pasang niat dan ancang-ancang untuk melanjutkan S2 dengan beasiswa ke luar negeri. Karena masih menyimpan impian ketika SD target saya adalah ke Negara Asia Timur (Jepang dan Korea). Basic saya adalah pendidikan Ilmu Komputer, dua Negara ini adalah Negara yang memang bagus bidang teknologi dan pendidikannya, Selain itu bonusnya adalah bahasa dan budaya. Saat kuliah saya mencoba apply student exchange ke University of Tsukuba Jepang. Dari pihak kampus sudah menerima, tapi saat itu terbentur beberapa kendala seperti keuangan, gempa dan tsunami yang mengakibatkan meledaknya reaktor nuklir di Fukushima, dan saya saat itu sedang dalam tahap pertengahan skripsi. Akhirnya dengan berat hati saya lepas kesempatan itu.
Oke, Setelah selesai ujian sidang saya fokuskan kembali perburuan beasiswa. Karena memasuki pertengahan tahun DIKTI sudah tutup, Monbukagakusho dan KGSP pun sama. Saat itu saya mendapatkan informasi bahwa  Monbukagakusho U to U deadlinenya tergantung Univ tujuan. akhirnya saya cari informasi ke kampus univ apa saja yang sudah ada MoU kerjasama dengan UPI. Satu Univ yang pas dengan saya yaitu Kanazawa Univ. Saya telusuri websitenya, cari jurusan yang saya mau, lihat data profil Professor dan akhirnya saya memutuskan untuk mengontak Prof yang sesuai dengan research interest saya via email. Tidak lama saya mendapatkan balasan dari Prof di Kanazawa Univ dan beliau menyatakan tertarik dengan penelitian saya tetapi saat ini beliau sudah pindah ke jurusan Matematika tidak di computer science education lagi. Hmmm…sedikit kecewa, saya balas email beliau dan saya menanyakan ada Prof lain tidak yang beliau rekomendasikan untuk saya. Alhamdulillah beliau membalas dan langsung me-cc email tersebut ke prof yang direkomendasikan. Prof yang direkomendasikan adalah Hasegawa Sensei dari School of Information Science, JAIST. Saat itu saya langsung kontak Hasegawa Sensei walaupun kesempatan Monbukagakusho U to U sudah tertutup karena tidak ada MoU UPI dengan JAIST. Alhamdulillah, sambutan sensei ini sangat baik. Saya diminta mengirimkan research plan. Selang sehari langsung ada balasan dari sensei bahwa beliau tertarik dengan rencana penelitian saya. Saya ungkapkan bahwa saat ini saya sedang mencoba mencari beasiswa dan ternyata beliau juga saat itu berusaha menanyakan ke pihak JAIST adakah beasiswa dari JAIST atau kemungkinan untuk Monbukagakusho. Saya benar-benar sangat salut dengan bantuan Hasegawa Sensei. Sehari setelah itu beliau mengirimkan daftar-daftar beasiswa yang ada di JAIST beserta penjelasannya. Ada beasiswa 5D dari JAIST master langsung doctor tapi terkendala di GRE, ada lagi beasiswa2 yang lain tapi tidak melingkupi semuanya. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak tergesa-gesa dan mencoba Monbukagakusho di tahun selanjutnya. saja Komunikasi tetap saya jaga dengan Hasegawa Sensei.
Memasuki awal tahun 2013, KGSP dibuka. Saya lengkapi semua aplikasi. Oya…tahun sebelumnya saya sudah coba juga KGSP ini dengan kampus tujuan Korea University, tapi hanya sampai tahap seleksi wawancara dan saya tidak lulus.  Tahun ini saya coba apply ke univ yang berbeda yaitu Hanyang Univ. Proses seleksi nya lumayan lama. Ketika Februari DIKTI buka pendaftaran saya submit juga semua persyaratannya dengan Universitas Tujuan JAIST . Tidak lama setelah itu Tika teman saya menyampaikan informasi kalau Kementrian Keuangan membuka peluang beasiswa namanya LPDP. Saya coba buka websitenya, lihat persyaratannya dan hmmmm…yang membuat saya malas apply beasiswa LPDP ini saat itu adalah kita diwajibkan menulis 2 essay yang menurut saya harus lumayan berimajinasi tingkat tinggi.
Karena judul essay nya adalah ‘Peranku Untuk Indonesia’ dan ‘Sukses terbesar dalam hidupku’. Mendekati deadline, account LPDP sudah saya buat, semua persyaratan lain sudah terpenuhi tinggal 2 essay ini. Akhirnya dimalam sebelum deadline saya kebut 2 essay tersebut.hahaha….Ketika akan submit keseluruhan dokumen hari esoknya ternyata website LPDP sedang dalam maintenance dan deadline diundur beberapa hari. Fiuuhhhhh…..Ketika web nya sudah bisa diakses kembali saya upload semua persyaratan dan ketika saya klik tombol submit ada pernyataan apakah yakin akan submit, ngga tau kenapa saat itu saya berpikir ngga usah sekarang aja submitnya dan saya klik tombol back. Tapi ternyata muncul jendela pesan bahwa dokumen sudah terkirim. Dan saya pun bingung, ada apakah ini??padahal yang saya klik tombol batalkan…eng…ing..eng…Tapi tidak masalah karena semua dokumen sudah lengkap. Karena LPDP menentukan Universitas tujuan kita dan JAIST tidak ada di list akhirnya  saya menginputkan Korea University karena komunikasi saya dengan salah seorang Prof disana lumayan baik. Kemudian Monbukagakusho pun buka pendaftaran, saya penuhi persyaratannya dan semua dokumen dikirim ke Kedubes Jepang di Jakarta. Jaring sudah ditebar….tinggal menunggu mudah2 an ada rejeki. Jujur, saat itu saya lebih mengharapkan Monbukagakusho karena sudah memiliki komunikasi yang sangat baik dengan Hasegawa Sensei.
Yang pertama mengumumkan hasil adalah KGSP dan ternyata seleksi dokumen pun saya tidak lulus….hikksss lumayan sedih…Kemudian LPDP mengumumkan hasil seleksi dokumen, pengumuman ini pun saya tahu karena ada teman yang memberikan info lewat fb. Jujur saat itu saya tidak terlalu excited. Tiga hari setelah info kelulusan seleksi dokumen saya mendapatkan email dari pihak lpdp untuk mengikuti tahap seleksi wawancara di Kementrian Keuangan Jakarta. Galauuu…ke Jakarta atau tidak. Akhirnya memutuskan coba dulu aja sekalian tambah pengalaman. Ketika sudah berkumpul dan sempat berkenalan dengan peserta wawancara yang lain disitulah saat saya berpikir “Ya ampunnn…Ini orang-orang keren semua” dan sempat minder…hahaha Tapi Alhamdulillah menurut saya saat itu, wawancara nya bisa saya lalui dengan baik dan ada sedikit harapan. Hasil seleksi tahap wawancara ini akan diumumkan sekitar 3 minggu setelahnya. Nah…yang awalnya saya tidak begitu serius dengan LPDP ini setelah wawancara saya berdo’a ‘Ya Rabb… Izinkan LPDP ini menjadi rejeki saya’. Hari pengumuman dan saat itu saya ada di kantor. Mulai dari pagi sudah saya pelototin web LPDP dan tidak terhitung berapa kali saya reload berharap pengumumannya sudah di posting. Sampai siang masih belum ada, Orangtua pun juga ikut deg2an. Sore masih belum ada. Jam Kantor sudah lewat, pikiran saya mungkin pengumumannya ditunda. Menjelang Magrib saya coba buka lagi web nya. Dan sudah ada….deg2an saya download filenya. Buka,scroll….scroll….puluhan nama sudah saya lewati dan tiba2 ada rasa dingin yang turun dari kepala sampai kaki…Huaaaa Alhamdulillah ada nama saya…..Sujud Syukur…
Setelah itu langsung ingat bahwa pilihan saya untuk LPDP adalah Korea Univ bukan JAIST…Tidak masalah, pikiran saya saat itu saya akan mengajukan pindah univ ke LPDP nya. Sebelumnya saya komunikasikan masalah ini dengan Hasegawa Sensei. Saya minta pendapat beliau, saya cantumkan link profil Prof yang ada di Korea University. Dan ternyata diluar dugaan saya, Hasegawa Sensei lebih merekomendasikan saya untuk tetap ambil Korea Univ jangan pindah ke JAIST dengan alasan Prof yang di Korea lebih bagus dari segi pengalaman, lebih dalam ilmunya dan sangat pas bidang penelitian nya dengan saya dibandingkan dengan beliau. Second opinion saya minta kepada Pak Didin yang kebetulan dosen UPI juga yang saat ini Phd di JAIST dengan bimbingan Hasegawa Sensei. Pendapat Pak Didin jika Sensei berkata demikian, berarti memang seperti itu adanya, Karena menurut beliau orang Jepang itu jujur. Hati saya masih kuat ingin ke Jepang, Persyaratan pindah Univ dari LPDP saya penuhi. Karena JAIST tidak termasuk list univ tujuan LPDP, jika ingin pindah univ kita harus melampirkan pernyataan (Atase Pendidikan KBRI setempat) atau publikasi dan tulisan dari pihak lain yang menyatakan bahwa univ tujuan kita tersebut bagus. Saya coba hubungi Bapak M. Iqbal Djawad (Atase Pendidikan KBRI Tokyo). Alhamdulillah beliau setuju memberikan rekomendasi tentang JAIST.
Dibulan itu juga DIKTI mengumumkan hasil seleksi administrasi, Alhamdulillah saya lulus dan dipanggil juga untuk seleksi wawancara. Karena sedikit ada masalah penempatan wawancara akhirnya saya putuskan tidak lanjut DIKTI. Insya Allah LPDP sudah pasti. Bulan selanjutnya pengumuman Monbukagakusho dan ternyata saya tidak lulus. Yang benar2 saya harapkan ternayata tidak lulus, tetapi LPDP benar2 jadi penghibur yang sangat luar biasa saat itu. Ya…berarti ini lah rejeki yang benar2 Allah beri untuk saya. Galau masih berlanjut sampai tiba saatnya seleksi terakhir LPDP yaitu Program Pengayaan. Selesai pengayaan 11 hari, saya buat satu keputusan saya akan pilih Korea Univ. Saya sampaikan keputusan tersebut kepada Hasegawa Sensei, dan beliau sangat mendukung. Karena saya masih akan mengikuti enrance exam Korea Univ saya sampaikan kepada Sensei plan B jika saya tidak berjodoh dengan Korea Univ saya akan kembali ke JAIST dan Alhamdulillah beliau tidak marah….di emailnya beliau menyampaikan bahwa beliau juga berharap yang terbaik untuk saya. Benar2 salut dengan sensei ini. Saya mulai fokus mempersiapkan segala dokumen yang akan dikirim ke Korea Univ. Dua minggu sebelum deadline, Alhamdulillah dokumen saya sudah sampai disana. Tinggal berdo’a….
Menunggu…apalagi beberapa bulan ya ampun….4 Desember 2013 saat itu saya sedang berada di Lombok. Lihat email dan ternayata dari Korea Univ dan subjek emailnya admission decision. Ternyata pengumumannya lebih cepat sehari dari yang dijadwalkan. Deg2an minta ampun saat buka email ketika baca congratulation sedikit berkurang deg2an nya dan teliti saya baca email keseluruhan. Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus untuk jurusan Educational Technology, Graduate School of Education,Korea University. Syukur tiada henti2 nya….   
Ternyata pepatah minang itu benar
“Dapek nan di hati, dak dapek nan bakandak hati. Dapek nan bakandak hati, dak dapek nan di hati”
Saya belajar bahwa apa yang benar2 kita inginkan itu belum tentu yang terbaik menurut Allah untuk kita. Yang sangat saya inginkan adalah lanjut S2 di JAIST dengan monbukagakusho ternyata Allah tidak menjodohkan saya dengan itu. Tetapi Allah menjodohkan saya dengan Negara Asia timur kedua yang saya ingin dengan beasiswa murni dari Negara Indonesia. Mudah-mudahan dengan beasiswa dari Negara sendiri ini akan semakin besar semangat saya berjuang menimba ilmu dan kemudian kembali untuk mengabdi kepada ibu pertiwi.
Dengan perahu LPDP ini saya akan berlayar mengarungi riak, gelombang dan badai samudera demi mencapai cita dan asa.