Kamis, 10 Juli 2014

"Balimau" ke Oido

Yattaaa akhirnya liburrr, 2 minggu berasa jadi zombie menyelesaikan 2 paper. Karena mendekati Ramadhan pastinya tradisi balimau langsung ada dipikiran saya saat itu. Tradisi warga Bukittinggi menjelang Ramadhan adalah balimau ke Padang mengunjungi beberapa pantai atau ke beberapa danau yang ada di Sumatera Barat. Intinya melihat air, walaupun sebenar nya ga mandi juga. Oke, ini summer, libur pula, menjelang Ramadhan. Semangat pun semakin menggebu2 untuk melihat pantai. Tapi, sepengetahuan saya saat itu tidak ada pantai yang dekat dari Seoul. Yang kepikiran hanya Busan. Saat itu ada discount untuk foreigner ke Seoul land, tapi saya kurang tertarik karena belum lama sebelumnya ke Everland. 
Pulang Korean course seperti biasa bareng Keiko neechan. Saya bilang saya ingin ke pantai. Keiko neechan juga tertarik. Tapi sama dengan saya Keiko neechan juga langsung berpikiran ke Busan. Saya goda Keiko neechan kayanya Ken-chan suaminya ga bakal ngijinin dia pergi sejauh itu dengan saya.:p Malam nya Keiko neechan katalk, Ken-chan bilang ada pantai dekat Seoul di daerah Oido. Kita mulai kumpulkan informasi, dan tak lama memutuskan pergi kesana. Yeayyy akhirnya :D
Karena Oido ini adalah station terakhir dari line 4 dan rumah Keiko neechan ada di Ichon line 4 juga kita janjian langsung di platform. Perjalanan dimulai, perkiraan waktu perjalanan dengan subway sampai Oido station adalah 1 jam, lanjut bus no.30-2 sekitar 30 menit. Satu jam perjalanan subway tidak terasa karena saya dan Keiko neechan asyik ngobrol. Sampai di Oido Station kita jalan keluar menuju jalan besar belok kanan dan langsung ketemu bus stop bus 30-2. Tidak lama bus pun datang dan kita segera naik. Sopir bus di Oido lebih parah dibanding Seoul. Bus pun serasa rollercoaster. Kita belum tau tempat pas berhentinya dimana, tapi menurut beberapa sumber bacaan kalau sudah kelihatan lighthouse (mercusuar) berwarna merah bisa berhenti disana. Mercusuarnya sudah kelihatan dan kita berhenti di bus stop Oido Fish market. Jalan sedikit dari bus stop dan kita sudah sampai di mercusuarnya. Menikmati pemandangan laut dari beranda bawah mercusuar diiringi suara seagulls yang sibuk terbang hinggap. Karena berada di barat Korea, pantai di Oido ini bukan jenis pantai yang berpasir tapi berlumpur. Karena saat itu sedang pasang surut jadilah kelihatan hamparan lumpur. Kita memutuskan naik ke atas mercusuar, lumayan juga tangganya. Daaannn pemandangan dari atas ini lebih mempesona. Suara seagulls, angin pantai, dan pemandangan nya, Saya dan Keiko neechan hanya bisa diam beberapa menit untuk menikmatinya.


Puas di atas mercusuar kita turun menuju arah pantai yang masih surut, Keiko neechan meihat banyak kepiting2 kecil dan beberapa makhluk laut lain yang saya tidak tau namanya, Duduk di atas batu dan langsung asik memancing satu kepiting yang dari tadi malu2 keluar masuk dari lobangnya. Melihatnya saya juga tertarik untuk melakukan hal yang sama. Kepiting yang saya pancing tidak penakut malah hampir bisa saya pegang. Akhirnya Keiko neechan bilang si kepiting tersebut suka dg saya dan saya harus kasih dia nama. Akhirnya kita beri nama kepiting tersebut Kenchan (nama suami Keiko neechan :p).

Laper, kita pun pamit pada Kenchan untuk makan siang. Yeayyy it's time for 조개구이. Orang korea pun bilang kalau ke Oido harus makan 조개구이 ini. 조개구이 adalah kerang segar yang di grill. Sepanjang jalan di dekat mercusuar tadi berjajar restoran yang menawarkan 조개구이. Saya dan Keiko neechan luamayan galau untuk masuk yang mana. Awalnya ada ahjumma yang menawarkan sepaket 조개구이 dengan harga 40.000 Won diluar 칼국수 (Mie). Kata Keiko neechan kemahalan. Kita jalan lagi dan tiba2 ada ahjussi di restoran tidak jauh dari restoran awal menawarkan harga yang sama tapi sudah masuk 칼국수. Karena rayuan ahjussi ini lumayan maut dan kita yang sudah laper juga akhirnya kita berlabuh di restoran tersebut. Ambil spot dengan pemandangan terbuka ke arah pantai dan tidak lama 조개구이 pun sudah tersaji di meja kami. Sepaket 조개구이 ini ada kerang, tiram, siput plus 전 (pancake korea), 칼국수. Dan ampunnn porsinya bikin mabok. 2 jam kami habiskan waktu di restoran tersebut untuk berjuang, tapi akhirnya tidak kuat untuk menghabiskan juga.

 Laut pun sudah mulai pasang dan kita jalan menuju sebuah gazebo dengan tugu atau atap yang dibentuk menyerupai kerang. Perut kenyang, duduk disini lagi memandang laut. Akhirnya Keiko neechan curhat masalah teman nya. Lumayan lama sesi curhat2 an dan tiba2 pengen makan es krim. lihat sekitar tidak ada toko khusus es krim dekat2 sana akhirnya memutuskan ke sebuah kafe dan kita pesan 팥빙수. Sejenis es serut dengan toping es krim, susu dan kacang merah yang tidak bisa ditolak dikala summer ini. Di kafe pun sesi cerita berlanjut hingga tak sadar sudah jam 5 sore. Saat nya kembali ke Seoul.
Perjalanan yang menyenangkan, penuh dengan kejadian2 lucu, ketawa2 dan pelajaran yang bisa saya ambil dari cerita2 Keiko neechan. Neechan let's go for another trip :D