Minggu, 22 Maret 2015

Hello Japan (Part 2)

Kyoto
Pagi itu saya bangun awal, karena itinerary hari itu sangat padat. Salah satunya saya akan ke Arashiyama yang lumayan jauh dari pusat kota Kyoto. Jam 08.30 pagi saya sudah jalan menuju subway station. Di Kyoto ini hanya ada beberapa subway line, sehingga tidak semua daerah bisa dicapai dengan subway. Bus adalah satu2nya transportasi yang mencapai semua daerah. Kereta biasa juga ada, tetapi status nya sama dengan subway. Untuk sampai di Arashiyama saya harus naik subway terlebih dahulu dan transfer ke kereta biasa. Perjalanan dari pusat Kyoto ke Arashiyama sekitar 1 jam lebih. Menariknya, kereta menuju Arashiyama adalah kereta yang hanya terdiri dari beberapa gerbong, tidak panjang. Kereta pun jalan, dan saya memasuki pemandangan khas pedesaan Jepang. Lumayan masih banyak hijaunya dan berasa sangat damai. Sampai di Arashiyama station, diluar dugaan hujan. Untung saya sudah persiapkan payung, jadi perjalanan tetap bisa dilanjutkan. 

Tujuan pertama hari itu adalah Togetsukyo (Moon Croosing) Bridge. Hujan dan berangin, narsis poto2 pun agak terhalang karena susah untuk pegang payung dan tongsis...hahaha Tapi togetsukyo bridge dengan latar bukit yang berkabut itu benar2 eksotis.



Oke, karena anginnya kurang 'payung'siawi tidak berlama2 di jembatan tersebut saya lanjutkan perjalanan menuju Tenryuji temple. Sempat salah arah, nanya ke bapak2 restoran, dan ngerti penjelasannya cuma karena bahasa tubuh beliau :D
Tenryuji temple ini bagi saya kesannya 'something old yet fancy' 






 


Lumayan banyak turis hari itu yang mengunjungi tenryuji temple, puas poto2 dan saya keluar dengan niat hati menuju bamboo forest nan terkenal itu. Tetapi setelah lihat di flyer, ternyata si bamboo forest bisa diakses langsung dari jalan yang ada di temple, yahhh sudah terlanjur keluar dan si mba2 yang jaganya bilang kalo bisa lewat jalan lain yang harus menyusuri jalan raya dulu. Baiklah...lanjuttt
Dan ternyata lumayan juga jalan nya :D Jalur Bamboo forest ini lumayan panjang, awal masuk si bamboo nya ngga begitu bagus dan rapih susunan nya, makin kedalam, makin rapat makin bagus dan makin nanjak juga. Jadi yang awalnya banyak orang, lama2 ada seleksi alam karena pada malas nanjak. Bagusss...bisa foto2 tanpa ada gangguan...hahaha
Bamboo forest ini merupakan healing moment tersendiri bagi saya, udara segarnya, heningnya, bunyi bambu yang bergesekan ketika ada angin. Betahhh bgt disini...Pluss a lil bit romantic for me couple :D sampai ada yg lamar sang pacarnya disini...cuma bisa senyum2 envy ngeliat nya...T.T



Hmmm...waktu cepat sekali berlalu ditempat yang menyenangkan ini, Salam perpisahan pun harus diucapkan kpd Arashiyama. Tapi sebelumnya harus mencoba Macha ice cream yang katanya paling mantap disini, dingin padahal tapi tetap bela2in...hahaha


Bye...bye Arashiyama~~~

Next, Kinkakuji Temple. Dari Randen Arashiyama station naik kereta transfer satu kali dan dilanjutkan dengan jalan kaki. Sebenarnya bisa naik bus dari station terakhir, tapi dengan alasan ingin menikmati udara segar kyoto akhirnya lebih milih jalan. Sekitar 15 menit jalan dan sampailah saya di sana. Pengen teriak rasanya....
Ketika melihat temple ini di buku saat SD, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan mengunjunginya. Dari SD, keanggunan temple ini dan Kyoto seperi magnet yang menarik saya untuk datang kesana. Akhirnya saya disiniiiiiii....melihat langsung apa yang saya lihat di buku sekitar 15 tahun yang lalu. Kamu lebih anggun ketika dilihat langsung, Kinkakuji....






Si kuil emas sudah dikunjungi, sodaranya pun harus dikunjungi kuil perak (Ginkakuji)




Haripun beranjak sore, kaki juga sudah capek....sempatkan beli macha puff dan duduk menikmati sore nan indah itu tidak jauh dari gerbang Kinkakuji



Sebelum pulang ke penginapan, saya singgah di Gion, penasaran dengan kehidupan malam disana yang katanya wajib untuk dilihat. Ternyata tidak ada yg terlalu istimewa disana selain deretan restoran traditional jepang yang harganya kece2 badai. :D



Saatnya pulang, istirahat dan lanjutkan penjelajahan esok hari ^-^





Kamis, 19 Maret 2015

Hello Japan (Part 1)

Banyak yang bilang, menjelajah lah selagi masih single. Traveling saat single dan nanti saat sudah berkeluarga akan beda sensasinya. Itu lah yang benar2 saya amalkan saat ini. :D
Jepang, negara impian dari semenjak SD sudah memanggil2, tidak jauh di seberang sana.

November 2014 tiket sudah fix dan mulai susun itinerary general. Tapi tetap ga bisa fokus karena jadwal kuliah dan tugas. Baru bisa fokus ketika Final exam beres dan itu sekitar 2 minggu sebelum keberangkatan. Booking penginapan, detail itinerary. Karena solo backpacker jadi bener2 harus detail daripada nanti ribet sendiri. Untuk visa, submit sekitar awal Desember. Saat itu lumayan agak ragu juga apakah si visa bisa di approve atau tidak, karena image yang masih ada di kepala untuk mendapatkan visa ke Jepang itu sulit. Persyaratan sudah lengkap, saya beranikan diri ke Kedubes Jepang yang ada di Seoul, tidak begitu jauh dari Anguk Station. Karena status saya mahasiswa jadi harus melampirkan bukti bahwa saya bener2 kuliah disini, mereka minta CoA. Karena memang tidak ada di persyaratan generalnya akhirnya dengan langkah gontai saya pulang dan kembali keesokan harinya. Hari selanjutnya, saya submit lagi semua dokumen, bayar 35.000 Won, dan taraaa petugasnya bilang kalau besok visanya sudah bisa diambil. Berkaca2....Alhamdulillah ternyata tidak sesusah yang saya pikirkan. Dan hari selanjutnya visa sudah di tangan....Yattaaaa

Pertengahan Desember, seselesainya final exam. Fokus kesemua detail. Fiksasi penginapan di Kyoto, Transport di Jepang nya, beberapa list di itinerary harus direlakan untuk dicoret karena keterbatasan waktu dan berkali2 ganggu Oneechan untuk skype. Daaann akhirnya 8 Jan 2015, Peach Airline ICN-KIX 20.50. Antara Excited dan sedikit khawatir, akankah perjalanan ini lancar???? Ucapkan Bismillah dan tepat jam 22.30 pesawat pun landing di Kansai Int Airport, Osaka. Peach Airline memang flight dengan status LCC jadi landingnya di terminal 2 KIX. Sudah malam dan  sudah sepi juga di terminal 2 ini. Saat di Imigrasi, Bapak petugasnya ramah bgt dan mas2 yang di custom declare nya unyu2 juga, nanya2 dengan inggris yang kental jepangnya, Sepet mata jadi sedikit fresh setidak nya...Ahahaha
Okee, karena memang tidak berniat untuk langsung ke pusat kota Osaka malam itu juga, saya langsung naik shuttle bus KIX ke terminal 1. Karena sebelumnya sudah ada pengalaman tidur di Changi saat ngabolang ke Singapore dulu, saya pengen coba lagi utk mencari tempat untuk sekadar rebahan di KIX ini. Masuk ke terminal 1, dan sedikit bingung mau ke arah mana, saya lihat ada stand information dengan berbagai macam flyer dan brosur disana. Mata tertuju ke satu flyer, Kansai Airport for Muslims. Alhamdulillah, ternyata di KIX ini ada beberapa prayer room dan restaurant halal juga. Senangnyaaaa...langsung lah saya cari itu prayer room, sampai disana seperti dugaan awal memang tidak ada siapa2. Hehehe Izinkan saya untuk menumpang semalam saja di sini,  Malam itupun saya lewati dengan tidur di prayer room KIX :D.

Pagi pun menjelang, siap2 utk bertolak ke pusat kota Osaka dan melancarkan itinerary hari pertama. Sebelumnya saya membeli Kansai Pass dahulu, ada counter khusus yang memang melayani pembelian Kansai Pass ini di KIX. Saya beli pass yg utk 3 hari, karena sesuai itinerary saya akan berada di wilayah Kansai selama 3 hari. Pertimbangan saat itu dan setelah dihitung2 lebih baik menggunakan pass ini dari pada ribet beli tiket tiap akan menggunakan transportasi, belum tau lagi kalau nyasar2. hahaha Okeeyy....Kansai Pass sudah di tangan dan marilah mulai petualangan....



Osaka
Tujuan pertama hari itu adalah Sumiyoshi Inari Taisha shrine, shrine ini dilewati Nankai Airport line yang memang saya gunakan saat itu. Turun di station dengan nama yang sama dengan shrine nya. Jalan keluar sedikit dan sampailah di shrine ini. Masih pagi memang, tapi shrine ini sudah ramai, seperti ada festival atau perayaan khusus disana. Shrine ini tidak begitu luas jadi tidak butuh waktu lama utk mengelilingi nya.




Kejadian unik disini adalah, ketika saya asik jalan sendiri bertongsis2 ria, ada seorang Kakek yang sedang bersepeda ria dengan anjingnya pagi itu. Beliau mendekati saya, menanyakan beberapa hal dan saya jawab dengan bahasa jepang ancur2an dan akhirnya si kakek minta foto bareng karena penasaran dengan tongsis yang saya gunakan...hahahaha


Puas muter2 di shrine ini saya lanjutkan perjalanan ke Osaka castle. Sempat salah naik kereta, nyasar dan menjelang siang sampailah saya di Osaka castle tersebut. Melihat dari kejauhan huaaahhhh udah ketawa2 ngga jelas sendiri. Biasa nya saya melihat bangunan tersebut di buku, internet, tipi dan sekarang...heeeuuuu senang haru....huhuhuhuhu
Sebelum bener masuk ke lingkungan Osaka castle, saya melewati taman dan seperti bendungan yang mengelilingi castle ini...Indahhh 


Jalan lumayan jauuuuuuh, dan akhirnya sampai disana T.T


Castle ini berdiri indah di hadapan saya, untuk beberapa lama hanya bisa diam. Teringat ketika sekitar 6 bulan sebelumnya Keiko neechan memamerkan foto dia dan Ken-chan saat ke Osaka castle. Siang itu Osaka tidak terlalu dingin, Saya betah berlama2 duduk di taman depan osaka castle ini sekalian lunch dan melihat bebek2 yang asik bermain di kolam sekitaran taman. Puas disana dan yup perjalanan pun harus dilanjutkan. Karena sudah lumayan sore, list ke umeda sky building saya coret, karena takut kemalaman sampai Kyoto dan kondisi cuaca Osaka saat itu berkabut, jadi ngga ada gunanya juga ke umeda kalo nanti cuma bisa lihat kabut....hahahha

Lanjutkan dengan kereta, ganti subway dan sampailah saya di Umeda station untuk Hankyu line tujuan Kyoto. Saya pilih jadwal Hankyu jam 5 sore, dan benar2 terpesona melihat penampakan kereta Hankyu ini. Jenis kereta zaman baheula tapi kesan nya mewah bgt.



Perjalanan Osaka-Kyoto dengan Hankyu Line ini sekitar 1 jam, Saya nikmati pemandangan selama perjalanan. Apa yang ada di buku, komik, film2 jepang sekarang nyata saya lihat. Seiring berjalannya kereta pemandangan pun berubah, dari Osaka yang metropolitan memasuki country side dan sejam berlalu, akhirnya saya sampai di kota yang benar2 saya impikan untuk dikunjungi ini, Kyoto. Kota yang sangat indah dan jauh dari hiruk pikuk metropolitan. 

Turun kereta, lanjut ke JTB Takashimaya  untuk membeli tiket shinkansen ke Yokohama. Rencana awal, dari Kyoto ke Yokohama saya akan naik bus, dengan alasan bisa menikmati perjalanan dan yang pasti lebih murah walaupun butuh waktu hampir 10 jam perjalanan. Tetapi setelah googling, ternyata ada Puratto Kodama, Jenis shinkansen yang menawarkan harga tiket sedikit lebih murah dibandingkan harga yang sebenarnya. Keiko Oneechan juga bersikeras menyuruh saya untuk pake shinkansen saja, dengan alasan khawatir dan lebih baik untuk sampai lebih awal di Yokohama karena Ken-chan libur kantor jadi bisa diajak jalan Ken-chan dulu. Hmmm...setelah menimbang dan menimbang akhirnya saya putuskan untuk beli tiket Puratto Kodama saja, OK, sudah PD untuk membeli tiket nya dan ternyata seat di jam yang saya inginkan sudah sold out semua....mewekkk hiksss, dan kemudian si mba2 disana nya menawarkan untuk ambil tiket shinkansen biasa saja. Menurut beliau ngga beda jauh, tapi bagi backpakeran macam saya, itu sangat berharga, Yen lagi, di convert ke rupiah....hukssss
Mikir, mikir, mikir dan Bismillah saya ambil tiket shinkansen biasa, Yasud lah ya, sekalian disini...harus nyoba shinkansen...tapi tetap kalo inget harga nya masih rada2...hahaha



Tiket ke Yokohama udah fix, Sudah malam juga dan capek minta ampun saya lanjutkan perjalanan menuju penginapan, Gojo Guest house Annex tidak jauh dari Gion dan Kiyomizu dera temple. Dari Kawaramachi station dengan bus sekitar setengah jam. Dari bus terlihat kehidupan Kyoto malam itu.
Tidak sabar untuk menjelajah esok hari. 

Okey, turun dari bus...saya ikuti peta menuju guest house tsb. Dan teryata saya melewatkan gang nya...huhuhu berjalan terlalu jauh dan nyasarrrr....malam, capek, laper, dingin dan Kyoto ternyata lebih dingin daripada Osaka. Kaki sudah mulai susah diajak kompromi, saya berhenti di perempatan jalan kecil masih sibuk melihat peta dan tiba2 ada seorang ibu muda dan anak perempuan nya menghampiri. Beliau menanyakan "Ada yang bisa saya bantu?" Saya kaget, Dan saya menjelaskan kalau saya ingin ke alamat ini sambil menunjuk peta. Beliau ternyata juga agak kesusahan mendeteksi alamat tersebut, akhirnya berinisiatif untuk nanya ke cafe yang tidak jauh dari tempat kami berdiri. Setelah mendapatkan penjelasan dari orang cafe, saya takjub beliau bersedia mengantarkan saya ke alamat yang saya tuju karena posisi nya memang agak susah dicari. Saya agak merasa kurang enak, sudah malam, beliau bawa anak kecil dan dingin. Berkali2 beliau jawab "Daijoubu desu" untuk meyakinkan saya. Selama perjalanan menuju penginapan saya manfaatkan bahasa jepang saya yg ala kadarnya itu untuk berkomunikasi dengan beliau. Lumayan jauh berjalan akhirnya sampai di depan penginapan. Saya benar2 berterima kasih kepada Ibu muda tersebut dan ketika mereka sudah jalan saya dengar beliau berkata kepada anak nya yang dalam bahasa Indonesia nya kira2 seperti ini " Alhamdulillah ya, kita bantu orang". Mereka malaikat penolong saya malam itu. Bahkan beliau tidak mengerti bahasa Inggris tetapi menawarkan bantuan kepada orang asing yang entah dari mana, di malam yang dingin, dan beliau bawa anak kecil pula. Saya benar2 terharu...dari kecil beliau sudah mengajarkan hal tersebut kepada anak nya.
Masuk ke penginapan, Check in dan Alhamdulillah tempat nya pewe. Saya dapat kamar tipe traditional. Jadi kamar dengan tatami dan futon. Sukaaaa....


Dinner, beres2 dan tidurrr.....Hai Kyoto, besok aku akan menjelajahi mu :D