Kamis, 06 Maret 2014

Perahu saya itu bernama LPDP


Sejak awal kuliah di jurusan Pendidikan Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia(Bandung), Saya sudah pasang niat dan ancang-ancang untuk melanjutkan S2 dengan beasiswa ke luar negeri. Karena masih menyimpan impian ketika SD target saya adalah ke Negara Asia Timur (Jepang dan Korea). Basic saya adalah pendidikan Ilmu Komputer, dua Negara ini adalah Negara yang memang bagus bidang teknologi dan pendidikannya, Selain itu bonusnya adalah bahasa dan budaya. Saat kuliah saya mencoba apply student exchange ke University of Tsukuba Jepang. Dari pihak kampus sudah menerima, tapi saat itu terbentur beberapa kendala seperti keuangan, gempa dan tsunami yang mengakibatkan meledaknya reaktor nuklir di Fukushima, dan saya saat itu sedang dalam tahap pertengahan skripsi. Akhirnya dengan berat hati saya lepas kesempatan itu.
Oke, Setelah selesai ujian sidang saya fokuskan kembali perburuan beasiswa. Karena memasuki pertengahan tahun DIKTI sudah tutup, Monbukagakusho dan KGSP pun sama. Saat itu saya mendapatkan informasi bahwa  Monbukagakusho U to U deadlinenya tergantung Univ tujuan. akhirnya saya cari informasi ke kampus univ apa saja yang sudah ada MoU kerjasama dengan UPI. Satu Univ yang pas dengan saya yaitu Kanazawa Univ. Saya telusuri websitenya, cari jurusan yang saya mau, lihat data profil Professor dan akhirnya saya memutuskan untuk mengontak Prof yang sesuai dengan research interest saya via email. Tidak lama saya mendapatkan balasan dari Prof di Kanazawa Univ dan beliau menyatakan tertarik dengan penelitian saya tetapi saat ini beliau sudah pindah ke jurusan Matematika tidak di computer science education lagi. Hmmm…sedikit kecewa, saya balas email beliau dan saya menanyakan ada Prof lain tidak yang beliau rekomendasikan untuk saya. Alhamdulillah beliau membalas dan langsung me-cc email tersebut ke prof yang direkomendasikan. Prof yang direkomendasikan adalah Hasegawa Sensei dari School of Information Science, JAIST. Saat itu saya langsung kontak Hasegawa Sensei walaupun kesempatan Monbukagakusho U to U sudah tertutup karena tidak ada MoU UPI dengan JAIST. Alhamdulillah, sambutan sensei ini sangat baik. Saya diminta mengirimkan research plan. Selang sehari langsung ada balasan dari sensei bahwa beliau tertarik dengan rencana penelitian saya. Saya ungkapkan bahwa saat ini saya sedang mencoba mencari beasiswa dan ternyata beliau juga saat itu berusaha menanyakan ke pihak JAIST adakah beasiswa dari JAIST atau kemungkinan untuk Monbukagakusho. Saya benar-benar sangat salut dengan bantuan Hasegawa Sensei. Sehari setelah itu beliau mengirimkan daftar-daftar beasiswa yang ada di JAIST beserta penjelasannya. Ada beasiswa 5D dari JAIST master langsung doctor tapi terkendala di GRE, ada lagi beasiswa2 yang lain tapi tidak melingkupi semuanya. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak tergesa-gesa dan mencoba Monbukagakusho di tahun selanjutnya. saja Komunikasi tetap saya jaga dengan Hasegawa Sensei.
Memasuki awal tahun 2013, KGSP dibuka. Saya lengkapi semua aplikasi. Oya…tahun sebelumnya saya sudah coba juga KGSP ini dengan kampus tujuan Korea University, tapi hanya sampai tahap seleksi wawancara dan saya tidak lulus.  Tahun ini saya coba apply ke univ yang berbeda yaitu Hanyang Univ. Proses seleksi nya lumayan lama. Ketika Februari DIKTI buka pendaftaran saya submit juga semua persyaratannya dengan Universitas Tujuan JAIST . Tidak lama setelah itu Tika teman saya menyampaikan informasi kalau Kementrian Keuangan membuka peluang beasiswa namanya LPDP. Saya coba buka websitenya, lihat persyaratannya dan hmmmm…yang membuat saya malas apply beasiswa LPDP ini saat itu adalah kita diwajibkan menulis 2 essay yang menurut saya harus lumayan berimajinasi tingkat tinggi.
Karena judul essay nya adalah ‘Peranku Untuk Indonesia’ dan ‘Sukses terbesar dalam hidupku’. Mendekati deadline, account LPDP sudah saya buat, semua persyaratan lain sudah terpenuhi tinggal 2 essay ini. Akhirnya dimalam sebelum deadline saya kebut 2 essay tersebut.hahaha….Ketika akan submit keseluruhan dokumen hari esoknya ternyata website LPDP sedang dalam maintenance dan deadline diundur beberapa hari. Fiuuhhhhh…..Ketika web nya sudah bisa diakses kembali saya upload semua persyaratan dan ketika saya klik tombol submit ada pernyataan apakah yakin akan submit, ngga tau kenapa saat itu saya berpikir ngga usah sekarang aja submitnya dan saya klik tombol back. Tapi ternyata muncul jendela pesan bahwa dokumen sudah terkirim. Dan saya pun bingung, ada apakah ini??padahal yang saya klik tombol batalkan…eng…ing..eng…Tapi tidak masalah karena semua dokumen sudah lengkap. Karena LPDP menentukan Universitas tujuan kita dan JAIST tidak ada di list akhirnya  saya menginputkan Korea University karena komunikasi saya dengan salah seorang Prof disana lumayan baik. Kemudian Monbukagakusho pun buka pendaftaran, saya penuhi persyaratannya dan semua dokumen dikirim ke Kedubes Jepang di Jakarta. Jaring sudah ditebar….tinggal menunggu mudah2 an ada rejeki. Jujur, saat itu saya lebih mengharapkan Monbukagakusho karena sudah memiliki komunikasi yang sangat baik dengan Hasegawa Sensei.
Yang pertama mengumumkan hasil adalah KGSP dan ternyata seleksi dokumen pun saya tidak lulus….hikksss lumayan sedih…Kemudian LPDP mengumumkan hasil seleksi dokumen, pengumuman ini pun saya tahu karena ada teman yang memberikan info lewat fb. Jujur saat itu saya tidak terlalu excited. Tiga hari setelah info kelulusan seleksi dokumen saya mendapatkan email dari pihak lpdp untuk mengikuti tahap seleksi wawancara di Kementrian Keuangan Jakarta. Galauuu…ke Jakarta atau tidak. Akhirnya memutuskan coba dulu aja sekalian tambah pengalaman. Ketika sudah berkumpul dan sempat berkenalan dengan peserta wawancara yang lain disitulah saat saya berpikir “Ya ampunnn…Ini orang-orang keren semua” dan sempat minder…hahaha Tapi Alhamdulillah menurut saya saat itu, wawancara nya bisa saya lalui dengan baik dan ada sedikit harapan. Hasil seleksi tahap wawancara ini akan diumumkan sekitar 3 minggu setelahnya. Nah…yang awalnya saya tidak begitu serius dengan LPDP ini setelah wawancara saya berdo’a ‘Ya Rabb… Izinkan LPDP ini menjadi rejeki saya’. Hari pengumuman dan saat itu saya ada di kantor. Mulai dari pagi sudah saya pelototin web LPDP dan tidak terhitung berapa kali saya reload berharap pengumumannya sudah di posting. Sampai siang masih belum ada, Orangtua pun juga ikut deg2an. Sore masih belum ada. Jam Kantor sudah lewat, pikiran saya mungkin pengumumannya ditunda. Menjelang Magrib saya coba buka lagi web nya. Dan sudah ada….deg2an saya download filenya. Buka,scroll….scroll….puluhan nama sudah saya lewati dan tiba2 ada rasa dingin yang turun dari kepala sampai kaki…Huaaaa Alhamdulillah ada nama saya…..Sujud Syukur…
Setelah itu langsung ingat bahwa pilihan saya untuk LPDP adalah Korea Univ bukan JAIST…Tidak masalah, pikiran saya saat itu saya akan mengajukan pindah univ ke LPDP nya. Sebelumnya saya komunikasikan masalah ini dengan Hasegawa Sensei. Saya minta pendapat beliau, saya cantumkan link profil Prof yang ada di Korea University. Dan ternyata diluar dugaan saya, Hasegawa Sensei lebih merekomendasikan saya untuk tetap ambil Korea Univ jangan pindah ke JAIST dengan alasan Prof yang di Korea lebih bagus dari segi pengalaman, lebih dalam ilmunya dan sangat pas bidang penelitian nya dengan saya dibandingkan dengan beliau. Second opinion saya minta kepada Pak Didin yang kebetulan dosen UPI juga yang saat ini Phd di JAIST dengan bimbingan Hasegawa Sensei. Pendapat Pak Didin jika Sensei berkata demikian, berarti memang seperti itu adanya, Karena menurut beliau orang Jepang itu jujur. Hati saya masih kuat ingin ke Jepang, Persyaratan pindah Univ dari LPDP saya penuhi. Karena JAIST tidak termasuk list univ tujuan LPDP, jika ingin pindah univ kita harus melampirkan pernyataan (Atase Pendidikan KBRI setempat) atau publikasi dan tulisan dari pihak lain yang menyatakan bahwa univ tujuan kita tersebut bagus. Saya coba hubungi Bapak M. Iqbal Djawad (Atase Pendidikan KBRI Tokyo). Alhamdulillah beliau setuju memberikan rekomendasi tentang JAIST.
Dibulan itu juga DIKTI mengumumkan hasil seleksi administrasi, Alhamdulillah saya lulus dan dipanggil juga untuk seleksi wawancara. Karena sedikit ada masalah penempatan wawancara akhirnya saya putuskan tidak lanjut DIKTI. Insya Allah LPDP sudah pasti. Bulan selanjutnya pengumuman Monbukagakusho dan ternyata saya tidak lulus. Yang benar2 saya harapkan ternayata tidak lulus, tetapi LPDP benar2 jadi penghibur yang sangat luar biasa saat itu. Ya…berarti ini lah rejeki yang benar2 Allah beri untuk saya. Galau masih berlanjut sampai tiba saatnya seleksi terakhir LPDP yaitu Program Pengayaan. Selesai pengayaan 11 hari, saya buat satu keputusan saya akan pilih Korea Univ. Saya sampaikan keputusan tersebut kepada Hasegawa Sensei, dan beliau sangat mendukung. Karena saya masih akan mengikuti enrance exam Korea Univ saya sampaikan kepada Sensei plan B jika saya tidak berjodoh dengan Korea Univ saya akan kembali ke JAIST dan Alhamdulillah beliau tidak marah….di emailnya beliau menyampaikan bahwa beliau juga berharap yang terbaik untuk saya. Benar2 salut dengan sensei ini. Saya mulai fokus mempersiapkan segala dokumen yang akan dikirim ke Korea Univ. Dua minggu sebelum deadline, Alhamdulillah dokumen saya sudah sampai disana. Tinggal berdo’a….
Menunggu…apalagi beberapa bulan ya ampun….4 Desember 2013 saat itu saya sedang berada di Lombok. Lihat email dan ternayata dari Korea Univ dan subjek emailnya admission decision. Ternyata pengumumannya lebih cepat sehari dari yang dijadwalkan. Deg2an minta ampun saat buka email ketika baca congratulation sedikit berkurang deg2an nya dan teliti saya baca email keseluruhan. Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus untuk jurusan Educational Technology, Graduate School of Education,Korea University. Syukur tiada henti2 nya….   
Ternyata pepatah minang itu benar
“Dapek nan di hati, dak dapek nan bakandak hati. Dapek nan bakandak hati, dak dapek nan di hati”
Saya belajar bahwa apa yang benar2 kita inginkan itu belum tentu yang terbaik menurut Allah untuk kita. Yang sangat saya inginkan adalah lanjut S2 di JAIST dengan monbukagakusho ternyata Allah tidak menjodohkan saya dengan itu. Tetapi Allah menjodohkan saya dengan Negara Asia timur kedua yang saya ingin dengan beasiswa murni dari Negara Indonesia. Mudah-mudahan dengan beasiswa dari Negara sendiri ini akan semakin besar semangat saya berjuang menimba ilmu dan kemudian kembali untuk mengabdi kepada ibu pertiwi.
Dengan perahu LPDP ini saya akan berlayar mengarungi riak, gelombang dan badai samudera demi mencapai cita dan asa.



65 komentar:

  1. Entah kenapa baca postingan ini jd ikut trharu, hihihi. selamat dan ttp semangat :) oh iya, salam kenal teh elvira :) saya dari UPI juga yg insyaAllah mau nyoba daftar beasiswa LPDP taun ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Teh Fitri :)
      Wahhh...saya ga nyangka ada yg baca tulisan ini...isinya curhat abis, niatnya hanya sebagai pengingat kalo sudah mulai malas belajar,,,hehehe
      Teh Fitri dari jurusan apa? Selamat berjuang utk LPDP nya!!!!

      Hapus
  2. lagi searching nama sendiri di google, eh nyasar ke blog nya El :D
    Membaca tulisan ini, jadi tahu ternyata perjuangan El luar biasa biar dapet beasiswa. Ceritanya sangat menginspirasi dan menggugah.
    Selamat ya El :D

    btw, makasih udah pasang link blog saya di blogroll :D hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ga nyangka Kang Eka bisa nyasar disini...hahaha
      Makasi Kang....dan Mohon do'anya.
      Sukses juga utk akang :D

      Hapus
  3. Salam kenal mba El, perkenalkan saya Teguh salah satu kandidat penerima LPDP juga. Apa saya boleh tau prosedur penerimaan di Korea University karena saat ini saya sedang mencoba mendapatkan LOA juga. Apakah ada semacam ujian masuk, atau mungkin ujian interview? Mohon bimbingannya mba El.

    Oh iya, setibanya di Korea apakah mba langsung menjalankan kuliah master nya? Atau harus persiapan bahasa korea? Saya sama sekali tidak bisa berbahasa Korea, jadi sedikit khawatir mba.
    Terima kasih atas tanggapannya. Salam.

    BalasHapus
  4. Salam Kenal juga Mas Teguh...Wahh selamat Mas, selamat mengikuti alur selanjutnya dari LPDP.

    Secara umum di Korea Univ tidak ada ujian masuk seperti ujian tertulis. Hanya seleksi dokumen dan interview (jika department yg kita tuju merasa butuh).
    Yup, saya langsung kuliah Mas, krn memang dari LPDP tidak meng-cover utk belajar bahasa. Department saya 60% course English selebihnya Korea. Semester awal ini saya ambil course yg English semua.Semester selanjutnya tetap harus berjuang juga di course yg Korean.hehehe
    Btw Mas ambil department apa? di KU ada department yg memang course nya semua English (Business School, Law, Economy,GSIS). Selain itu karena KU sudah lumayan global byasanya tiap department ada porsi course Englishnya. Sebaiknya mas tanya ke department atau calon prof pembimbing berapa porsi course english di dept tsb.
    Saya juga baru mulai belajar bahasa pas dinyatakan lulus KU koq mas :D
    Tapi jika nanti dept yg mas tuju full korean atau porsi englishnya sedikit berarti mas harus kencangkan ikat kepala belajar Korea dari sekarang. :D
    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas informasinya Mba El, saya jadi ada sedikit gambaran mengenai kuliah di KU. Memang benar seperti yang Mba sampaikan faktor bahasa ini mau tidak mau harus kencangkan ikat kepala supaya selama kuliah paling tidak tau-tau sedikit isi materinya :D
      Saya baru-baru aja mulai Mba El untuk kontak Professornya, tergantung Prof nya aja mau membukakan tangan atau tidak atas saya. Sekarang sedang nyoba untuk membidik Dept.of Computer and Information Science atau Dept. of Computer Science Education. Berhubung keduanya ada lab yang cocok dengan minat saya.
      Sekali lagi saya ucapkan terima kasih Mba El, jangan bosen-bosen ya menjawab pertanyaan saya :D
      Good luck untuk kuliahnya Mba El. Salam.

      Hapus
    2. Sippp...sama2 mas. Monggo mas, selama saya masih bisa jawab akan saya jawab.:D
      Good luck juga perburuan LoA nya mas.
      Salam

      Hapus
  5. Salam kenal kak...
    baca tulisan kakak bner2 menginspirasi aku buat kuliah di korea juga..
    ak cari2 info tentang bea LPDP n nemu blog nya kakak ^^
    mhon bantuanx ya kak.. ak pengen tnya lebih lanjut lagi ttg cara dapetin beasiswa LPDP itu..
    makasih sebelumnya kak ^^

    BalasHapus
  6. Salam kenal jg Queen B...:)
    Untuk detail LPDP bisa dilihat langsung di web nya, Jika ada yang ingin ditanyakan boleh disini ato add fb saya (Elvira Wardah)
    Semangat ya ^~^9

    BalasHapus
  7. Assalamu'alaikum
    Salam kenal kak El, kisahnya sangat menginspirasi :)
    Mau nanya soal cara dftr univ LN boleh gak kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal jg Anggy...
      Monggooo....Bisa disini ato add fb saya (Elvira Wardah). :)

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Salammm...
    Kakak saya mau bertanya tentang beasiswa lpdp, saya fresh graduate dari al-azhar kairo, dan saya ingin melanjutkan s2 di sini, apakah saya bisa mendapatkan beasiswa lpdp untuk program s2 saya yg total 4 tahun, 2 tahun masuk kelas 2 tahun menulis, sedangkan syarat s2 lpdp maksimal 2 tahun??? Saya pernah bertanya ke awardee lpdp katanya peranturan lpdp itu lentur semua bisa dibicarakan, kemudian kalau seandainya lulus seleksi katanya lagi bisa jadi ketika taun kedua belum lulus beasiswa diputus, nah konsekuensi pemutusan tersebut apa bisa berpengaruh kalau saya ingin mengajukan beasiswa lagi untuk thesis atau doktoral, misal nama saya di blacklist jdi ga bisa ngajuin beasiswa ke lpdp lagi atau kira2 ada konsekuensi lain dg pemutusan beasiswa????? Karena kan saya bisa dikatakan alumni gagal lpdp dg pemutusan beasiswa tsb.

    BalasHapus
  11. Salam Ana,
    Sepengetahuan saya utk master, lpdp memang menentukan batas 2 tahun. Banyak kasus dari teman2 awardee juga yg studi master nya lebih dari 2 tahun seperti kasus teman yg di jepang dari prof mereka ada yang meminta utk jadi research student dulu selama setahun sebelum mulai studi master.Dan di UGM juga ada seperti matrikulasi selama setahun atau 6 bulan (saya kurang tau pastinya) dan lpdp tidak menanggung itu semua. Memang ada kemungkinan kontrak beasiswa diputus jika kita sebagai awardee tidak melaksanakan kewajiban yg sudah ditetapkan lpdp spt standar GPA persemester.
    Kalo alasan putus kontrak beasiswa nya murni kesalahan kita, menurut saya kemungkinan blacklist pasti ada. Ga mungkin kan lpdp tetap ngasih kepercayaan ke orang yang sebelumnya menyia2kan kesempatan yang sudah didapat. :)
    Anyway selamat berjuang~

    BalasHapus
  12. Salam kenal teh elvira..senengnya bisa s2 ke luar negeri... oh iya.. aku risma... dulu jurusan korea ui... 안녕하세요? ㅅ.ㅅ pengen bgt ngelanjutin s2 ke korea... soalnya sesuai sm jurusan... dan pengen bgt kuliah di korea university.. nasib kita sama teh... waktu tahun 2012 aku juga sempet ikut kgsp.. lewat univ langsung.. aku apply di ku.. udah lulus tahap interview... gagal di tahap akhir... hiks... tahun depan insyaAllah mau coba lagi... dan ku masih menjadi kampus idaman aku... pengen apply lpdp dan kgsp juga.. menebar jaring kayak teteh laah... hehe... yg aku bingung.. lebih baik apply ke lpdp dulu apa ke ku buat dpt loa ya? Lebih gede mana peluangnya gitu? Klo daftar ke ku buat dpt loa... berarti kita individual kan apply ke ku... masalahnyaa... klo daftar ke universitas2 di korea (termasuk di ku) harus melampirkan rekening bank yg menyatakan kita punya uang min 13000 usd... aku ga punyaaa... hiks.. galau... gimana baiknya ya teh? Makasih teeh... semoga berkenan jawab... hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam Kenal jg Risma, Maaf ya rada lama balasnya. Baru beres Final Exam soalnya :D
      Kalo saran saya lebih baik hunting LoA dulu sebanyak2 nya. Karena umumnya peluang mendapatkan beasiswa akan lebih besar jika kita sudah ada LoA. Sepengalaman saya, LoA ga harus resmi dari Univ dulu koq, kalo resmi dari kampus memang harus bayar2 dulu baru dikasih LoA (CoA/Certificate of Admission). Kalo saya dulu minta Conditional LoA dari Prof calon pembimbing disini yang menyatakan saya di terima jadi mahasiswa beliau dengan syarat harus lulus entrance exam dulu.
      LoA itu lah yang saya submit k LPDP.
      Kalo belum punya LoA pun bisa apply LPDP koq, jika lulus seleksi, LPDP kasih waktu setahun utk dpt LoA.
      Selamat menebar jaring :D Good Luck

      Hapus
    2. makasih jawabannya teh... aku kan udah dapet calon profesor pembimbing... berarti bisa ya klo minta dari beliau?

      Hapus
    3. pke test entrance juga ya kak? tesx kyk gmn? susah ga?

      Hapus
  13. halo kak, saya mau tanya..
    waktu dulu daftar di KU pake sertifikat TOEFL atau IELTS? katanya sertifikat ITP ga diterima ya kak? makasih

    BalasHapus
  14. Halo astho ranie,
    Saya dulu pake TOEFL ITP yg ETS, bukan yg prediction ya...
    kurang tau jg sekarang apakah ada peraturan baru. Saran saya coba kontak pihak admission KU langsung biar lebih pasti :)

    BalasHapus
  15. Mbak el...blh minta emailnya? Mo tanya2 nih...

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Dear Kak El,

    saya juga akan coba LPDP tahun ini, untuk Sungyungwan University. Saya mau tanya, apakah perkuliahan di KU (tempat Ka El kuliah) menggunakan Bahasa Inggris? Tidak menggunakan Bahasa Korea? Apakah tidak diwajibkan untuk mengikuti Les Bahasa Korea? terimakasih

    BalasHapus
  18. Halo Khira, utk department saya di KU alhamdulillah matkul yg disampaikan dg bahasa pengantar Inggris sudah lumayan banyak. Biasanya porsinya tergantung Jurusan dan Univ masing2. Bahasa Korea tidak wajib utk jurusan saya, tetapi saran saya lebih baik punya basic sedikit bahasa Korea sebelum datang kesini.

    BalasHapus
  19. Halo Khira, utk department saya di KU alhamdulillah matkul yg disampaikan dg bahasa pengantar Inggris sudah lumayan banyak. Biasanya porsinya tergantung Jurusan dan Univ masing2. Bahasa Korea tidak wajib utk jurusan saya, tetapi saran saya lebih baik punya basic sedikit bahasa Korea sebelum datang kesini.

    BalasHapus
  20. Speechless ab,,salut buat el,berawal pulang kerja,searching ttg trip k negri seberang,ee ketemu blog el,,ab baca..waaaaah,,sudah jauh rupanya perburuan masa depan el,,semoga yang terbaik selalu diberikan buat el kedepannya.Amiin Hwaiting,,^-^ 41201

    BalasHapus
  21. maaf mba boleh tanya... sy jurusan pendidikan mtk...mau ngambil mtk pengembangany teknologi...sy boleh gak ya minta alamat email sensei yg Kanazawa Univ? hihi...mb boleh rekomendasikan ke univ mana ya? oh ya salam kenal...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo...salam kenal,
      matumoto@wave.ipc.kanazawa-u.ac.jp (Prof. Toyoji Matsumoto).
      Maaf, untuk pendidikan matematika saya kurang tau Univ di jepang yg bagus. :D

      Hapus
  22. Hallo teteh. Tulisannya sangat menginspirasi sekali. Kebetulan saya juga alumni upi jurusan pendidikan teknik bangunan lulus tahun 2013 kmren. Saya berniat utk melanjutkan studi s2 di KU. Kalo bisa mau minta rekomendasi link web utk jurusan yg relevan ga teh? Makasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo juga Rahmania...
      Alhamdulillah jika tulisan acak2an ini bisa menginspirasi juga...hehehe
      Coba buka link ini (http://graduate2.korea.ac.kr/programs/programs01.jsp)

      Hapus
  23. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. Assalamualaikum Kak El, Saya mau minta saran Kak cara mendapatkan LoA dari KU. Kondisi saya sebelum mendaftar LPDP ingin mendapat LOA terlebih dahulu dari KU. Tapi saya sempat lihat bersamaan dengan mengirim berkas perlu membayar 100 USD. Selanjutnya seleksi berkas, interview, membayar uang kuliah baru mendapat LOA. Saya jadi bingung kak. Mohon sarannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wsslm. Untuk mendapatkan unconditional LoA(benar2 dinyatakan diterima di kampus tujuan tanpa ada syarat lagi) memang harus memenuhi semua langkah yg disebutkan di atas. Tapi untuk yg conditional LoA (dinyatakan diterima, tapi masih bersyarat, biasanya dari prof yang akan menjadi calon pembimbing) tidak harus memenuhi semua langkah tadi. Untuk mendapatkan conditional LoA bisa langsung komunikasikan dengan prof calon pembimbing di kampus tujuan. Good luck :)

      Hapus
  26. halo kak. aku mau nanya itu ada tes kesehatan kaya narkoba hiv dll gitu kan sebelum berangkat? nah terus pas udah nyampe disana (di jepang) apa ada tes kesehatan ulang? THANKS KAK. DITUNGGU JAWABANNYA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo...
      Maaf,saya kurang tau untuk kasus Jepang karena saya di Korea. Untuk di Korea sebelum keberangkatan kita disarankan untuk medical check up dan tiap semester ada medical check up dari kampus.

      Hapus

  27. Asslmkm kak, tulisannya sangat menginspirasi,salam kenal yaa kak. Saya juga lagi menjadi pejuang beasiswa. Semoga bisa mengikuti jejak suksesnya kak. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wsslm. Salam kenal juga Media....Wahh Alhamdulillah jika tulisan ini bisa menginspirasi. hehe
      Aamiinn....Selamat berjuang ya :)

      Hapus
  28. Halo kak :) kalo boleh tau, waktu kakak cari prof calon pembimbing langkah2 apa aja yg kakak lakuin? Cari penelitian beliau yg diminati atau menghubungi pihak uni untuk merekomendasikan profesor pembimbingnya? Makasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo juga Bella, Kalo saya dulu langsung kontak prof yang bersangkutan via email. Byasanya di web general dan jurusan satu univ ada list prof, research interest mereka beserta email nya. Nah bisa kontak langsung.

      Hapus
  29. Mbak Elvira, saya liht di web KU ada tulisannya only original documents will be accepted, lah itu maksudnya apa kita diminta buat ngirim semua berkas yg asli? Misal ijazah/transkrip asli? Mohon pencerahannya mbak heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Dini, Aslinya bukan yg bener2 asli. Tapi kopian asli. Jika di translate harus ada cap/stempel dr sworn translator nya bahwa translate nya sesuai dengan dokumen asli.

      Hapus
    2. Oh gitu ya mbak.. Perlu yg dilegalisir dr kampus gt jg gak mbak? Lalu, apakah direkomendasikan bagi semua mahasiswa asing untuk mendapatkan calon profesor pembimbing sebelum apply? Karena saya baca yg wajib hanya di beberapa department saja. Yang terakhir, untuk bank statement jika sudah mendapatkan beasiswa seperti mbak apa tetap harus memberikan bukti akun yg difreeze minimal brp dollar itu atau cukup dengan surat dr pemberi beasiswanya?
      Terima kasih ya mbak, maaf jika pertanyaannya banyak dan merepotkan

      Hapus
    3. -Kalo ijazah dan transkrip yang di translate di kampus memang yg dikirim yg legalisir nya aja.Kecuali ngga keberatan utk ngirim dokumen translate yg asli nya. Legalisir kan menunjukkan dokumen copyan tsb asli.:)
      -Yup, memang tidak wajib,tapi lebih baik jika sudah ada komunikasi sebelum nya. :)
      -Kalau sudah resmi dpt beasiswa, cukup melampirkan letter of guarantee dari penyedia beasiswa.:)

      Hapus
    4. -kalau dr penerjemah tersumpah mbak? Apakah harus dilampirkan legalisir yg berbahasa indonesia atau cukup file yg terstempel penerjemah tersumpah?
      - harus log mbak? Apa tdk boleh los?
      Terima kasih :)

      Hapus
    5. -Cukup dokumen yg sudah di terjemahkan dan ada cap/stempel dari penerjemah tersumpah nya.
      -Letter of Guarantee (LoG) ato Letter of Sponsorship(LoS) bisa dua2 nya. Intinya ada penjamin atau pihak yg menjadi sponsor studi kita. :)

      Hapus
  30. Met malem mbk.. Aq liat di korea university pas bagian eligibilitynya diminta submit official transcript sd, smp, sma itu submit apa ya? Rapot kah? Ato cukup ijazah aja karena sdh ada nilai uan/uas?
    Terimakasih mbk atas tulisan blognya, sngt menginspirasi sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo agus...
      Cukup ijazah yang ada nilai nya saja.
      Senang jika tulisan ini bisa menginspirasi :)

      Hapus
  31. Assalamualaikum mbk.. saya mau tanya, LoA itu kan intinya surat yg menyatakan dterima di univ yg bersangkutan. Atau univ yg kita tuju. Apakah untuk mendapatkan LoA itu salah satunya kita harus ikut seleksi pasca yg diadakan kmpus yg kita inginkan itu.. ??? Trimakasih sblmnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wsslm. Ada dua macam LoA, Conditional dan Unconditional. Conditional LoA biasanya bisa kita dapatkan dari calon pembimbing dan biasanya ini masih bersyarat spt "lulus entrance exam" ato "melengkapi semua requirement". Unconditional LoA itu sudah tanda terima fix dari kampus yang dituju tanpa ada persyaratan lagi.

      Hapus
  32. Assalamualaikum mbak elvira. Tulisannya sungguh sangat menginspirasi. Terima kasih...
    Mbak, aku ada rencana untuk mendaftar LPDP dan choose KU sebagai univ tujuan. Mau tanya, di admission guideline KU ada pernyataan diharuskan untuk mencantumkan bank balance. Jikalau kondisinya kita sudah mendapat beasiswa apakah perlu untuk attach dokumen tsb.

    Thanks buat reply-nya ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wsslm. Wahh Alhamdulillah jika tulisan acak adut ini bermanfaat :)
      Jika nanti sudah lulus LPDP lampirkan saja LoG (Letter of Guarantee) dari LPDP. Saya dulu juga begitu. :)

      Hapus
  33. Assalamualaikum mbak elvira. Tulisannya sungguh sangat menginspirasi. Terima kasih...
    Mbak, aku ada rencana untuk mendaftar LPDP dan choose KU sebagai univ tujuan. Mau tanya, di admission guideline KU ada pernyataan diharuskan untuk mencantumkan bank balance. Jikalau kondisinya kita sudah mendapat beasiswa apakah perlu untuk attach dokumen tsb.

    Thanks buat reply-nya ;)

    BalasHapus
  34. Assalamualaikum mbak elvira. Tulisannya menginspirasi. Terima kasih.. semoga bisa mengikuti jejaknya mbak elvira

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam mba yayuk. Alhamdulillah jika tulisan acaknya bisa menginspirasi. Insya Allah mba yayuk bisa lebih baik. Good luck :)

      Hapus
  35. hai.. kak Elvira. senang skali membaca postingan kak Vira. sya ada bnyak skali pertanyaan kak. apa boleh minta emailnya? hehe. kebetulan sekali sya ingin mengambil education technology di Ewha woman Univ ato Korea Univ. laahh. pas bgt baca postingan kakak ini. Kalo boleh sya ingin berdiskusi lebh lanjut dg kak Elvira :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Farida,
      Email saya vira_wardah@yahoo.com atau bisa add Fb "Elvira Wardah"
      Good Luck :)

      Hapus
  36. Assalamualaikum kak, salam kenal 😁 aku jadi pengen ke Korea juga huhu. Boleh minta kontak untuk tanya lebih lanjut gak kak? Mohon pencerahannya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Ilma,
      Email saya vira_wardah@yahoo.com atau bisa add Fb "Elvira Wardah"
      Good Luck :)

      Hapus
  37. Asssalamualaikum, mbak saya pencari beasiswa sudah hampir 2 tahun ini tp blm rejeki. Alhamdulillah adek saya memberitahu tulisan mbak ini dan saya semangat lagi. Sejujurnya saya masih bingung dengan alur mencari LoA itu, saya harus daftar ke univ dulu atau korespondensi dengan profnya. Kalau korespondensi dulu sejujurnya saya kurang percaya diri dengan kemampuan saya mbak. Saya takut malah langsung ditolak karena saya yang terlalu ngambang atau karena saya yang tidak kompeten. Mungkin mbak bisa bagi2 tipsnya. (maaf ya mbak malah curhat😊).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam, Salam kenal Winda. ALhamdulillah jika tulisan acak-acakannya bisa membuat semangat lagi. Maaf ya saya baru check blog lagi setelah sekian lama. Ada dua macam LoA. Conditional LoA (LoA yang masih bersyarat) dan Unconditional LoA (LoA yang tidak bersyarat). Conditional LoA biasanya bisa didapat dari calon Prof pembimbing. Simpelnya si Prof menerima kita sebagai mahasiswanya tapi dengan kondisi kita harus lulus entrance exam. Jika tidak, berarti Conditional LoA batal.
      Sedangkan Unconditional LoA, biasanya sudah penerimaan resmi dari kampus. Kita sudah lulus entrance exam dan biasanya setelah itu akan dilanjutkan proses bayaran tuition fee kalau offer kampus kita terima.
      Kalau saya lebih suka pedekate dulu dengan prof. Dari sana kita akan tau pribadi prof yang kita tuju. Biasanya untuk perkenalan pertama kali saya akan memperkenalkan diri serta menceritakan pengalaman penelitian saya, dan rencana penelitian kedepan dan kenapa saya tertarik ingin dibimbing beliau. Jika Prof nya tertarik biasanya mereka akan minta dikirimkan rencana penelitian kita. Biasanya Prof itu sangat sibuk, jadi jangan putus asa kalau balasan emailnya lama. Dan tebar jaring sebanyak2nya. Selamat mencoba.

      Hapus