Rabu, 14 Desember 2011

Singapore 1-4 Dec 2011 (Day 3 n 4)

Yatttaaaaaaaaaaaaaa…………ga ujan….hari ini perjalanan dimulai dari bugis, lanjut Chinatown, dan sentosa. Breakfast di hostel lagi. Hari ini di dapur ketemu bule yang mau cuci piring, orang china yang lagi oles2 slai ke roti dan salah seorang staff ABC yang lumayan marah karena ada yang nyimpen sejenis makanan yang sepertinya sudah tidak layak konsumsi di kulkas. Dia ngegerutu dengan staff lain yang cowok pake bhs china, lumayan teriak2, saya diam nyimak dengan saksama sambil listening bahasa mandarin gratis…ternyata benar adanya istilah orang minang “cino karam” hahahahha

Karena pas hari kedua belanjanya masih sedikit dan minjam yang teman dulu jadinya uang di dompet masih utuh SGD 50. Tuker ke Kenix teryata dia ga punya dan akhirnya ada bapak2 india yang lagi ngegodain si Kenix menawarkan tuker uangnya ke dia saja. Thank you bapak2 india…..:)

Hari ini juga kita check out hostel, balikin semuanya dan deposit kembali. Tetapi karena masih mau ngider seharian kita titip aja ransel yang berat di hostel. Rencana kita jemput sepulangnya dari sentosa. Pamitan dan poto2 dulu sama Kenix.

Ke bugis kita jalan kaki dari hostel, nyebrang, ketemu bugis junction, nyebrang lagi, jalan, sampai deh…bugis ini kaya pasar atas nya kota Bukittinggi, penuh dengan pedagang kaki lima yang ngejual souvenir Singapore, belanja oleh2 lagi yang 3 for 10. Kalo menurut saya souvenir dan baju di bugis lebih murah, unik dan banyak pilihan dari pada orchard atau Mustafa centre. Shopping lagi, dan kemudian kita nyobain uncle ice cream (SGD 1). Es potong berbagai macam rasa kemudian di balut dengan roti tawar. Nostalgia masa kecil dengan es tontong di bukittinggi….hehehe

Lanjutkan perjalanan ke Chinatown, naik MRT lagi dari stasiun bugis ke Outrampark ganti kereta kearah punggol turun di Chinatown. Di Chinatown pertama kali kami mengujungi Sri Mariamman temple, kebetulan lagi ada ritual memandikan patung dewa di kuil ini. orang-orang india memenuhi kuil, pengunjung boleh masuk tetapi tidak diperkenankan mengambil foto. Jika memang ingin ngambil foto bayar SGD 2, jika curi2 ngambil foto dan kedapatan oleh yang jaga bayar SGD 3. Salah seorang diantara kami kedapatan dan lumayan dimarahi sama yang jaga…hahahaha dasaar…..karena udah bayar yasud kita puas2in foto keliling kuilnya dan menyaksikan langsung ritual di kuil tersebut. Lanjut jalan ke Buddha tooth relic and temple museum. Tadi india sekarang Chinese semua, masuk ke kuil nya bau dupa yang terbakar semilir kemana2 di bawa angin. Kaget ketika nyampe di dalam patung Buddha nya gede amat, berwarna emas dan terkesan sangat mewah. Di dinding tepi2 kuil berjajar rapi patung2 buddha kecil memegang bermacam benda dgn berbagai pose yang saya ga tau berapa jumlah nya. kalo ga salah satu dinding jumlahnya 10.000 an lebih. Puas di kuil ini dan waktu sholat telah masuk kami menuju Masjid Jamae Chulia yang lokasinya berada sebelum Sri Mariamman temple. Saya tersenyum sendiri 3 kepercayaan berbeda dalam satu deretan jalan yang sama.

Selesai sholat next destination, Sentosa. Dari China town kita nyoba naik bus ke Vivo City. Lupa waktu itu naik Bus nomor berapa…heheehe pertama kali nyobain bus bertingkat, langsung cari spot tempat duduk di lantai 2 nya. sekitar 10 menit perjalanan sampailah kita di Vivo city. Laper….Muter2 nyari food court di vivo city, akhirnya ketemu dan saya memilih untuk mencoba nasi briyani dengan ayam+kentang. Nasi briyani ini seperti nasi kuning pake bumbu rempah, dan ayamnya hampir sama dengan ayam gulai di padang total (SGD 4,9). Berniat explore lebih jauh skydeck nya vivo city nan katanya bagus terhalang oleh hujan. Huaaaaa….akhirnya kita terdampar di satu spot teduh yang pemandangannya ke arah harbour front dan sentosa. Duduk di sini menikmati hujan, sentosa express dan kapal yang pulang pergi, cable car, disini kita bernostalgia bagaimana kita bisa sampai dinegeri singa ini dan akhirnya kita disini dan hampir menyelesaikan perjalanan.

Ketika hujan sudah mulai reda, kita beranjak menuju tempat pembelian ticket Sentosa Express. Via mesin yang tersedia kita beli Sentosa Pass (SGD 3). Masuk ke stasiun nya, tak lama kemudian si Sentosa Express datang, naik dan sekitar 3 menit kemudian kita sudah sampai di Sentosa. Stasiun pertama Waterfront. Kita turun. Yaaaa disinilah universal studio itu berada, jalan sedikit, kemudian di depan saya berdiri gagah bola dunia universal itu. Kita disini teman…………….byasanya Cuma liat di internet atau foto orang lain…sekarang this is our turn….hahahahaha poto2……

Takut kehabisan kita langsung menuju tempat pembelian tiket Song of the sea, ternyata untuk show jam 7.40 udah sold out, padahal kita incar yang itu biar bisa nonton crane dance jam 9.00. Huhhhu bingung……dan saat sudah rela melepas crane dance membayar yang jam 8.40, truel punya ide kenapa ga kita ambil aja song of the sea yang jam 09.40. yup…benar jadi kita bisa nonton kedua2 nya……hahahaha I luph u truel….muaaahhhhh…..

Tiket Song of the sea udah dapat, saat itu sekitar jam 6 sore menunggu crane dance jam 9 malam. Kita putuskan untuk ke imbiah station. Jalan, muter dan kita mencoba masuk ke the merlion, patung singa yang tingginya sekitar 37 meter. Tiket masuk SGD 8. Pertama masuk kita disuguhi film tentang sejarah nama merlion. Setelah itu menggunakan lift kita ke atas (bagian mulut dan bagian kepala). Bagian mulut ada petugas yang bantuin kita untuk foto2. Di bagian kepala pemandangannya Subhanallah kereeeeenn bangeeeettttt. Singapore dari atas…hujan…jadi kita basah2 payungan tidak mau melewatkan momen ini. Ga masalah basah2 juga, harus dinikmati sepuas mungkin 8 dollar booo……..

Keluar dari the merlion, menyusuri merlion walk, hujan dan lampu2nya bikin suasana romantis….jalan terus sampailah di beach station. Foto2 sebentar di bangunan depan beach station, dan di depan plang masuk song of the sea. Setelah kita foto di depan plang song of the sea kerumunan orang yang keluar sehabis nonton song of the sea yang jam 7.40 memenuhi depan beach station, semuanya pake mantel plastic (karena hujan penonton diberikan mantel plastic agar tetap bisa menikmati pertunjukan),semua orang terlihat seperti pelahap maut dalam harry potter.hahahaha

Takut telat dan tidak bisa menikmati Crane Dance Free Show jam 9 malam, kami bergegas ke beach station, dan langsung kembali ke waterfront station. Jalan ke resort world sentosa,lihat plang crane dance. basah2 an tetap pertunjukan crance dance nya keren….durasi nya 13 menit.

Berpacu dengan hujan yang turun kita jalan lagi ke waterfront station menuju beach station, song of the sea jam 9.40 malam. Pas mau masuk gate song of the sea, tiket saya tidak ketemu saudara2….cemas dan huaaaa 10 dollar ilang dan ngga bisa nonton…hiks….hiks…bongkar tas n dompet. Di bantuin vera ternyata tiketnya nyelip di dompet…l luph u vhe…..hahahahaha

Masuk, cari posisi tengah dan pasang mantel plastic. Jejengggg….pelahap maut siap utk nonton Song of the sea, Selama pertunjukan saya hanya diam dan terpana, sesekali berucap keeeeerreeeeeennnnnnnn………………..

Okey…sentosa harus kita tinggalkan teman, kembali ke Vivo city. Dalam perjalanan pulang ke Vivo City ada perasaan aneh di hati, the journey is almost over, tapi masih belum rela ini semua berakhir. Nyampe vivo city ambil MRT ke punggol turun di outrampark ganti ke arah Changi kemudian turun di Bugis untuk jemput ransel yang tadinya dititip dulu di hostel, ambil barang2 langsung lari2 ke stasiun Bugis karena jam sudah menunjukkan pukul 11, dan STP kita berakhir jam 12 malam ini. Wajah yg sudah lusuh dan pucat, napas ngos2 an, tetapi masih ketawa2 sepanjang jalan menuju stasiun Bugis. Sekitar jam 11.45 kita nyampe di changi.

Karena pesawat kita baru jam 10.35 keesokan hari maka kita tidak mau melewatkan pengalaman backpackeran lainnya, yaitu tidur di changi. Karena kita belum check in jangan bayangkan akan bisa istirahat di rest area atau lounge2 nyaman yang ada di changi. Bersama gio saya kelilingi terminal 1 sampai 3 untuk mencari spot yang nyaman untuk sekedar selonjoran dan rebahan. Sedangkan teman2 yang lain sementara terdampar dulu di Terminal 3. Pencarian berakhir di Viewing Mall Terminal 1 lantai 3. Kursi yang lumayan berbusa dan ac yang menurut saya tidak terlalu dingin, dekat toilet dan memang sudah banyak orang2 yang sepertinya juga backpacker dari negara2 lain telah tidur nyenyak disana. Yup…ini lah hostel kita untuk malam terakhir di negeri singa ini. Kembali ke Terminal 3 untuk menjemput mereka yang terdampar. Sebelum merebahkan badan di sederetan kursi yang akan jadi kasur ini, tak lupa untuk sholat isya dan jama’ ta’khir maghrib. Nyari prayer room kita nanya ke petugas yang kerja di changi, memang di terminal 1 sebelum kita check in ga ada prayer room. Dan si petugas bilang “ just find the suitable location, you can pray there….feel easy” mendengar si petugas berkata seperti itu akhirnya kita sholat di belakang kursi yang akan kita jadikan kasur malam itu. Arah kiblat, mengikuti software penentu arah kiblat di hp ega.

Keluarkan apapun yang bisa dijadikan bantal, rebahkan badan dan tiduuuurrrrr…………

Jam stengah 6 lewat masuk waktu shubuh, bangun….buka mata, pemandangan yang langsung terlihat adalah pesawat yg parkir di shubuh hari, bersih2 sholat. Sehabis itu muter di sekitar viewing mall lanjutkan jalan turun ke lantai 2, pengen nyoba nelpon dari changi ke Indonesia. Dengan 60 sen lumayan sudah bisa ngobrol dengan orang tua di Bukittinggi sekitar 1,5 menit. Nyobain mandi di changi (FYI: di changi ada toilet jongkok yang pake pancurannya, biasanya paling tepi dan ada tulisan “mind your step”). Abis mandi beres2 barang yang akan masuk bagasi sambil sarapan roti sobek bekal dari bandung. Setelah selesai, dengan berat hati kami tinggalkan singgasana malam terakhir di Singapore itu menuju Terminal 2. Owh yah, rencana awal kembalikan STP ke ticketing office agar deposit kembali, tetapi karena kantornya baru buka jam 12 siang, akhirnya kami putuskan tidak mengembalikan STP dan membawa pulang saja, moga2 kartu ini yang akan memanggil2 kami kembali kesini. :)

Yahhh…inilah saat nya teman, jam stengah 9 pagi kita check in, langsung ke imigrasi dan kemudian lanjut ke gate E5 keberangkatan , Batavia air sudah berdiri gagah disana menunggu kami untuk menaikinya. Rencana awal ingin mengeksplore changi lebih jauh, apalah daya waktu yang sangat mepet. Walaupun ga sempat eksplore changi, tapi harus menyempatkan diri menikmati fasilitas kursi pijat sebelum masuk ruang tunggu. Kursi pijat nya ajibbbb….benar2 ngilangin rasa gempor di kaki….pengen rasanya dibawa kabur ke kosan…”,

Jam 10 lewat kita masuk ruang tunggu, pas mau masuknya diperiksa lagi. Benar2 ketat. Ternyata disini baru berlaku aturan “cairan yang lebih 100 ml ga boleh dibawa masuk”. Alhasil botol minum kecil saya yang isinya lebih 100 ml di buang…huhuhuhu. Tak lama, petugas telah meminta kami untuk naik ke pesawat. Yeah…its over, pesawat ini akan membawa kita kembali ke kehidupan nyata. Sudah mulai galau lagi, skripsi, kerja…hahahahaha.

Alhamdulillah….tak henti2 nya mensyukuri nikmat ALLAH, 4 bulan setelah wisuda diberi kesempatan untuk melihat negeri lain di bumi-NYA dengan hasil keringat sendiri. Allah, ku memohon pada-MU, izin kan aku untuk melihat negeri-negeri lain di bumi-Mu ini.
Jam 11 siang pesawat kami landing di Husen. Antrian yang panjang di imigrasi, dengan pengalaman yang sangat kontras jika dibandingkan dengan imigrasi di Singapore, begitu pula saat pengambilan bagasi. Sehingga di pikiran pun muncul kata2 “sepertinya bandara Husen Sastranegara belum siap menjadi bandara internasional”. Yup, ini benar2 telah berakhir kawan, menggunakan taxi Lanud Husen Sastranegara kita kembali ke peradaban masing2.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar